Pemecah Rekor, Ilmuwan Tenemukan 'Badai' Lubang Hitam Supermasif Paling Awal

Sartika Nuralifah
Selasa, 22 Juni 2021 | 13:24 WIB
Penampakan Lubang Hitam
Penampakan Lubang Hitam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah pusaran besar dalam semesta dapat membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana galaksi dan pusat black hole berinteraksi.

Sebagian besar, galaksi memiliki black hole pada bagian intinya. Galaksi dan black hole supermasif memiliki hubungan yang erat. Objek-objek tersebut tampaknya berevolusi bersama, mungkin melalui aksi angin yang dihasilkan pusat black hole saat menyerap debu dan gas. Gravitasi black hole mempercepat benda-benda yang jatuh dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkannya energi yang lepas dapat meledakkan materi lain ke luar.

"Pertanyaannya adalah, kapan angin galaksi muncul di alam semesta?" Takuma Izumi, seorang peneliti di National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ), mengatakan dalam sebuah pernyataan dilansir dari Space.com.

"Ini adalah pertanyaan penting, karena terkait dengan masalah penting dalam astronomi: Bagaimana galaksi dan black hole supermasif berevolusi bersama?"

Takumi memimpin tim peneliti menggali pertanyaan-pertanyaan ini. Dengan menggunakan Teleskop Subaru NAOJ di Hawaii, para ilmuwan menemukan lebih dari 100 duo black hole supermasif galaksi yang terletak setidaknya 13 miliar tahun cahaya dari Bumi, yang berarti mereka ada lebih dari 13 miliar tahun yang lalu. Alam semesta masih muda, secara relative, bahkan Big Bang pun terjadi sekitar 13,82 miliar tahun yang lalu.

Selanjutnya, tim mempelajari pergerakan gas di dalam galaksi-galaksi ini menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA), sebuah jaringan teleskop radio yang kuat di Chili. Data ALMA mengungkapkan bahwa galaksi yang disebut HSC J124353.93+010038.5 memiliki bagian angin galaksi yang bergerak dengan kecepatan sekitar 1,1 juta mph (1,8 kph) atau cukup cepat untuk mendorong banyak material keluar dan menghambat aktivitas pembentukan bintang.

HSC J124353.93+010038.5 terletak 13,1 miliar tahun cahaya dari Bumi. Dan itu membuatnya menjadi pemecah rekor galaksi paling awal yang diketahui dengan angin yang cukup besar dan telah menjadi objek sekitar 13 miliar tahun cahaya, kata para peneliti.

Hasil baru, yang dipublikasikan secara online di The Astrophysical Journal pada 14 Juni, menjelaskan lebih lanjut tentang ikatan yang sangat erat, dan sangat tua, antara galaksi dan pusat black hole.

"Pengamatan kami berdasarkan simulasi komputer baru-baru ini telah meramalkan bahwa hubungan evolusioner sudah ada bahkan sekitar 13 miliar tahun yang lalu," kata Izumi. "Kami berencana untuk mengamati sejumlah besar objek seperti itu di masa depan, dan berharap untuk mengklarifikasi apakah koevolusi primordial yang terlihat pada objek ini adalah gambaran akurat tentang alam semesta secara umum pada waktu itu."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper