Gelar Sinyal 5G, Indosat Harus Lebih Kreatif Raup Pasar

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 15 Juni 2021 | 08:45 WIB
Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Keterbatasan spektrum frekuensi yang dimiliki Indosat bakal menjadi tantangan dalam pergelaran 5G secara komersial dalam waktu dekat. Namun, Indosat masih berpeluang meraup untung seandainya solusi 5G yang dihadirkan lebih kreatif dibandingkan dengan solusi 5G yang ada saat ini.

Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB Ian Yosef M. Edward mengatakan dengan pita 20MHz, hakikatnya Indosat sudah dapat menggelar 5G untuk industri.

Perangkat - perangkat yang bekerja dengan jaringan internet atau Internet of Things (IoT) dapat digerakan dengan 5G Indosat. Selain itu, untuk segmen ritel, pita frekuensi 1,8GHz juga telah memiliki ekosistem yang kuat. Banyak perangkat yang telah terhubung dengan 5G di pita 1,8GHz.

Menurut data pemasok seluler global (Global mobile Suppliers Association /GSA) per November 2020, perangkat seluler yang mendukung 5G di pita 1,8GHz sebanyak 180 perangkat. Sementara itu, jumlah perangkat seluler yang telah mendukung 5G di pita 2,6 GH dan 3,5 GHz, masing-masing berjumlah 269 perangkat dan 299 perangkat seluler.

“20MHz 5G untuk IoT atau industri, bisa digunakan. Hal yang paling utama adalah bagaimana tim kreatif mencari model bisnis yang sesuai dengan layanan 5G, yang ada” kata Ian, Senin (14/6/2021).

Sekadar informasi, PT Indosat Tbk. (ISAT) baru saja memperoleh Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) Layanan 5G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Dengan diterbitkannya SKLO 5G menandakan bahwa seluruh sarana dan prasarana untuk penggelaran jaringan 5G yang telah selesai dibangun oleh Indosat secara teknis siap dioperasikan, khususnya akan dilakukan pada pita frekuensi 1800 MHz atau 1,8 GHz, dengan lebar pita 20 MHz dalam rentang 1837,5 MHz sampai dengan 1857,5 MHz.

Adapun mengenai tantangan yang dihadapi Indosat, kata Ian, adalah spektrum frekuensi untuk 5G yang lebih kecil dari Telkomsel.

Jika melakukan komersialisasi 5G dalam waktu dekat dengan hanya menggunakan pita 1,8 Ghz maka layanan 5G yang diberikan Indosat diprediksi bakal lebih lambat dari 5G Telkomsel.

Secara teknis, pada ULO Indosat mengoperasikan 20MHz untuk 5G di pita 1,8 GHz. Sementara itu, Telkomsel mengoperasikan 30MHz di pita 2,3GHz. dari ketinggian pita frekuensi dan besar spektrun frekuensi yang digunakan, Indosat tertinggal dari Telkomsel. Hingga saat ini Indosat belum memberitahu spektrum frekuensi yang akan digunakan untuk 5G.

“Tantangan [komersialisasi 5G Indosat] akan kalah kecepatannya dengan Telkomsel yang saat ini memiliki 30 MHz untuk 5G yang kedepannya bisa menajdi 50 MHz,” kata Ian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper