Orang Indonesia Diingatkan Tidak Konsumsi Ikan Laut Berlebihan, Ini Alasannya

Janlika Putri Indah Sari
Rabu, 9 Juni 2021 | 09:16 WIB
Webinar  Hari Kelautan Sedunia
Webinar Hari Kelautan Sedunia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Oleh karenanya, bertepatan dengan Hari Kelautan Sedunia yang jatuh pada 8 Juni, beberapa pemerhati lingkungan di Indonesia mengajak masyarakat menjaga ekosistem laut Indonesia.

Hal itu, karena saat ini lingkungan terancam berbahaya akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia yang berlebihan.

Koordinator nasional proyek UNDP dengan nama ATSEA2 Arafura & Timor Seas Ecosystem Action, Dwi Ariyoga Gautomo mengatakan, kondisi rusak sejumlah biota laut seperti terumbu karang dapat mengancam punahnya populasi ikan besar di laut Indonesia.

“KLHK dan LIPI merilis hampir 20 persen hutan bakau dan 36 persen terumbu karang di Indonesia berada pada kondisi rusak. Ini berpengaruh pada terancamnya spesies ikan seperti hiu dan ikan pari menuju kepunahan, yang pada akhirnya akan berakibat pada keseluruhan ekosistem laut, dan semuanya memiliki hubungan dengan aktivitas manusia,” ungkap Dwi pada keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (9/6/2021).

Untuk menyerukan perubahan, perilaku konsumsi masyarakat Indonesia sebagai perlindungan laut harus berubah. Dwi menyarankan agar tidak mengkonsumsi ikan secara berlebihan.

Menurutnya, dalam konsep komoditas dari laut, kuncinya adalah konsumsi secara cukup dan juga memastikan ikan yang ditangkap adalah ikan dengan kriteria yang memenuhi standar.

“Kriteria ikan yang ditangkap adalah yang usianya dewasa, ditangkap di daerah yang berlimpah ikannya, dan dengan cara yang memastikan keberlangsungan ekosistem,” tambah Dwi.

Spesialis teknis senior UNEP Indonesia, Johannes Kieft juga mendorong masyarakat untuk mengonsumsi komoditas pangan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

“Misalnya, jika masyarakat mulai mengonsumsi lebih banyak sagu, maka petani pun akan mulai menanam pohon sagu, yang secara ekologis memiliki banyak manfaat bagi ekosistem kita dan juga bagi manusia,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper