Startup Masih Dihantui Potensi Kolaps, Ini Cara Antisipasinya

Akbar Evandio
Jumat, 4 Juni 2021 | 17:04 WIB
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Proses adaptasi, salah satunya pivot bisnis dinilai masih menjadi strategi yang perlu digencarkan oleh perusahaan rintisan (startup) digital agar dapat bertahan sepanjang pandemi Covid-19 yang tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir. 

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan konsolidasi, pivot bisnis, pengurangan jumlah karyawan menjadi opsi yang dapat ditempuh, khususnya sektor hospitality dan pariwisata. 

“Masa pandemi menjadi momentum yang tepat bagi sektor terdampak untuk konsolidasi dan para karyawan maupun, rekan bisnis bahkan pendana mengerti dan memberikan keleluasaan untuk perusahaan melakukan konsolidasi tersebut,” ujarnya, Jumat (4/6/2021). 

Dia meyakini, bagi perusahaan yang telat melakukan langkah konsolidasi, biasanya akan merasakan tekanan makin besar apalagi pada 2021, di mana anggapan back to normal telah terjadi, tetapi pada kenyataannya butuh langkah taktis dan adaptif agar bisa bertahan. 

Edward melanjutkan, menurut portofolionya sepanjang semester I/2021 terdapat 10—15 persen perusahaan rintisan yang menutup layanannya dikarenakan tidak dapat bertahan terhadap pandemi Covid-19. 

“Saat ini data [startup kolaps] yang lengkap saya belum memiliki, tetapi dari portofolio kami sekitar 10—15 persen,” katanya. 

Sekadar informasi, riset Katadata menuliskan bahwa di Indonesia hanya ada sebanyak 48,9 persen startup yang sanggup bertahan sampai 2021.

Bahkan, demi memperpanjang umur perusahaan, hampir seluruh startup digital telah melakukan perubahan pada strategi bisnis mereka. Sebanyak 35 persen startup mengurangi gaji karyawan dan 12 persen mengurangi gaji karyawan hingga lebih dari 50 persen. 

Sementara itu, berdasarkan Startupranking jumlah startup di Indonesia hingga April 2021 mencapai 2.229 perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper