Heboh Data 279 Juta Penduduk Indonesia Diperjualbelikan, Warganet Sebut BPJS Kesehatan

Aprianus Doni Tolok
Kamis, 20 Mei 2021 | 18:10 WIB
Karyawan beraktivitas di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Warganet dihebohkan dengan dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia yang dijual secara bebas.

“Hayoloh kenapa ga rame ini data 279 juta penduduk indonesia bocor dan dijual dan bahkan data orang yg udah meninggal, kira - kira dari instansi mana?” cuit akun Twitter @ndagels, Kamis (20/5/2021).

Lebih lanjut, cuitan tersebut dikomentasi akun Twitter lainnya yaitu @Br_AM yang menyebutkan bahwa kebocoran data diduga dari BPJS Kesehatan.

Dalam cuitannya, dia menampilkan tangkapan layar yang berisi chat percakapan antara seseorang dengan hacker yang menyebut data itu diperoleh dari sana.

“Source BPJS Kesehatan and they sell it for 0.15 BTC around 6K usd,” cuitnya.

Kendati demikian, ada warganet tidak serta merta percaya dan justru mempertanyakan kebenaran informasi tersebut.

“datanya seluruh penduduk Indonesia? 270 juta itu ada di BPJS Kesehatan? kok bisa? bukankah belum semua penduduk ikut ya?” cuitnya akun @bunc1s.

Komentar lainnya menyebutkan bahwa banderol harga yakin USD6 terlalu murah jika memang data yang ditawarkan adalah valid.

“Antara gampang bgt dapetinnya atau tau bakal laku banyak sampe dijual harga cuma segitu ?,” cuit akun @queenisanis.

Sementara, banyak warganet melaporkan dugaan kebocoran data tersebut ke akun Twitter resmi Siber Polri @CCICPolri.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kini tengah menyelidiki kebocoran data Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang tengah ramai menjadi perbincangan di Twitter mulai Kamis (20/5/2021) pagi.

“Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman atas dugaan kebocoran data tersebut,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate ketika dihubungi di Jakarta pada Kamis (20/5/2021).

Kebocoran data itu mulai diketahui usai akun @ndagels mencuit setidaknya ada 279 juta data milik Warga Negara Indonesia (WNI) yang dijual oleh hacker.

Dalam penelusuran lebih lanjut akun twitter lainnya yaitu @nuicemedia menyebut, kebocoran tidak hanya mencakup Nomor Induk Kependudukan (NIK) tapi juga status hidup atau mati hingga gaji.

Data itu diketahui dijual dalam forum daring bernama forumraid.com dan diduga berasal dari data milik BPJS kesehatan.

Kini cuitan kedua akun baik dari @ndagels maupun dari @nuicemedia masing- masing sudah diretweet sebanyak 5289 dan 2981 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper