Manfaat Merger Gojek-Tokopedia Kurang Optimal, Kok Bisa?

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 17 Mei 2021 | 20:42 WIB
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Merger Tokopedia dan Gojek membentuk GoTo dinilai tidak memberi dampak maksimal bagi pengguna masing-masing aplikasi.

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura menilai merger keduanya untuk menghadapi persaingan dengan Shopee dan Grab, yang makin lama makin besar.

Shopee, kata Tesar, memiliki kekuatan di sisi pengantaran barang dan marketplace. Tokopedia lemah di sisi pengantaran barang, kuat di sisi marketplace. Adapun Gojek kebalikan dari Tokopedia.

Hanya saja, sambungnya, perusahaan gabungan keduanya tidak akan bekerja terlalu optimal karena Gojek dan Tokopedia, masing-masing masih beroperasi dan tidak melebur menjadi satu.

“Secara layanan gabungan keduanya bagus sekali, hanya saja jika tidak menjadi satu produk yang utuh maka kurang optimal,” kata Tesar, Senin (17/5/2021).

Tesar menjelaskan Shopee memiliki ekosistem yang matang, di mana Shopee memiliki Shopee Food dan Shopee Pay, sedangkan peleburan Gojek dan Tokopedia hanya memuluskan kolaborasi keduanya dengan risiko salah satu platform dirugikan.

Sebagai contoh, kata Tesar, Tokopedia dapat menghemat ongkos pengiriman barang dengan menggunakan Gojek, namun di sisi Gojek, kegiatan tersebut justru menekan pendapatan Gojek dari pengantaran barang.

Tidak hanya itu, dari sisi ongkos operasional tidak terjadi efisiensi secara besar-besar karena masing-masing perusahaan masih berjalan.

“Seharusnya salah satunya mengalah, kalau seperti ini jadi setengah-setengah,” kata Tesar.

Tesar juga mempertanyakan dampak langsung yang diterima oleh masing-masing pengguna. Kerja sama yang terjalin lebih mengarah pada aksi korporasi untuk kepentingan perusahaan.

“Di sisi apa layanan itu bersatu? Kalau hanya Gojek menempel di Tokopedia dan sebaliknya, maka manfaat buat pengguna apa?” kata Tesar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper