Pemerintah Optimis Program Inkubasi Dorong Perkembangan Startup

Akbar Evandio
Selasa, 4 Mei 2021 | 23:44 WIB
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah optimis program inkubasi dan akselerator mampu membuat perusahaan rintisan (startup) untuk terus berkembang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan menjadi unikorn selanjutnya.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel A. Pangerapan mengatakan Indonesia punya peluang yang besar sekali untuk menjadi pemimpin digital ekonomi di Asia Tenggara sehingga inkubasi menjadi salah satu program yang cocok untuk dilakukan.

“Inkubasi jadi salah satu solusi yang sesuai dengan Negara kita, di mana pemain yang berpengalaman menjadi tutor bagi pendatang baru untuk memvalidasi ide mereka agar punya nilai jual dan menjawab permasalahan masyarakat. Wadah startup studio ini akan membantu agar mereka bisa berkembang di tahap-tahap awal ini,” katanya, Selasa (4/5/2021).

Menurutnya, dengan menghadirkan mentor yang memiliki pengalaman dalam membangun startup dapat memberikan arahan yang tepat serta menstimulasi ide untuk memecahkan persoalan yang ada bagi pemain baru sehingga punya peluang besar untuk terus bertumbuh.

Sebelumnya, Kominfo melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020—2024 menargetkan hadirnya tiga perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau yang biasa disebut unikorn pada 2024.

Rencana tersebut menjelaskan bahwa pada tahun ini diharapkan jumlah startup digital aktif yang terbentuk berjumlah 35 startup. Adapun, untuk jumlah startup pada 2022, 2023, dan 2024 masing-masing target yang diharapkan berjumlah 70, 110, dan 150.

Sementara itu, jumlah unikorn diharapkan bertambah sebanyak 1 buah pada 2022 dan secara kumulatif beranjak menjadi 3 perusahaan pada 2024.

“Kalau unikorn ini sebenarnya peran pemerintah sebagai fasilitator, karena yang menjadikan mereka [startup] unikorn adalah para pelaku bisnisnya. Kami hanya memastikan tidak ada hambatan dari regulasi dan kemudahan akses untuk mengakselerasi pertumbuhan startup ke depan,” kata Semuel.

Sekadar catatan, Kominfo kembali menyelenggarakan program inkubasi Startup Studio Indonesia Batch 2 yang akan berlangsung mulai Mei—Juli 2021, di mana dari 1.063 pendaftar di 34 provinsi, telah terpilih 15 early-stage startup yang siap untuk dibina.

Adapun, program akan difokuskan pada literasi penyempurnaan produk (product-market fit) dan model bisnis, program retensi pelanggan awal sebelum masuk dalam tahap perluasan pasar, serta pembangunan karakter dan kompetensi talenta digital.

Dia melanjutkan, Studio Indonesia memprioritaskan enam sektor bisnis startup untuk dikembangkan, yaitu sektor industri unggulan Indonesia baik dari sisi sumber daya maupun tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Keenam sektor industri tersebut antara lain pendidikan, kesehatan, maritim, agrikultur, pariwisata dan logistik.

Adapun kategori early-stage startup yang dapat mengikuti program ini adalah startup yang telah memiliki minimum valuable product (MVP) dan traction selama minimal 3 bulan, sedang dalam proses validasi product-market fit, telah berbadan hukum, dan dalam tahap pendanaan Angel, Pre-seed, Seed, Pre-Series A hingga Series A.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper