Jurus Pengembang Game Lokal Beradu dengan Pemain Asing

Akbar Evandio
Minggu, 2 Mei 2021 | 19:12 WIB
Para gamer dari dua tim e-sport berbeda sedang berkompetisi memainkan Call of Duty di Tokaigi Game Party Japan di Chiba, Jepang, Sabtu (26/1/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada
Para gamer dari dua tim e-sport berbeda sedang berkompetisi memainkan Call of Duty di Tokaigi Game Party Japan di Chiba, Jepang, Sabtu (26/1/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang game lokal optimis industri gim Tanah Air akan terus mengalami pertumbuhan. Adapun, Digital Happiness dan Anantarupa pun memiliki strategi untuk bisa bersaing dengan pemain asing.

CEO Digital Happiness dan President Director PT Digital Semantika Indonesia Rachmad Imron mengatakan potensi industri gim akan selalu meningkat setiap tahunnya, Terlebih dari sudut pandang sebagai pasar bukan produsen. Bahkan, terjadi peningkatan unduhan yang terjadi hampir dikuasai 80 persen gim asing dari perusahaan besar yang sudah menguasai market sebelumnya.

“Untuk strategi di samping tetap melakukan pembaharuan untuk existing titles yang sudah ada, yaitu Dread series. Saat ini, kami melakukan kerjasama dengan salah satu pelaku perusahaan gim lokal untuk melakukan co-development dan co-publishing untuk beberapa judul ke depan,” kata Rachmad, Minggu (2/5/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dikarenakan masih dalam tahap pengembangan untuk judul gim yang baru, mereka hanya menargetkan sekitar 30 persen pertumbuhan positif sampai akhir tahun ini. Saat ini untuk para pemangku kepentingan industri gim memang memiliki banyak pekerjaan rumah.

“Pemerintah misalnya, bagaimana bisa mengakuisisi pasar lokal agar tidak dikuasai oleh gim asing, mungkin salah satunya adalah membuka peluang investasi, grants, insentif untuk pajak, subsidi pinjaman untuk perusahaan gim lokal,” katanya.

Sementara itu, menurutnya untuk para gim developernya sendiri, sudah saatnya mulai meningkatkan kemampuan secara teknis agar bisa bersaing dengan produk serupa, dan kedepannya dapat mengakuisisi market lokal. Klasik, menjadi tuan rumah di negara sendiri.

CEO Anantarupa Studio Ivan Chen mengatakan antisipasi yang perusahaan lakukan tentunya bersiap untuk bersaing dengan industri game global, hal ini mereka lakukan dengan membuat gim bertema esports, karena menurut riset dari Niko Partners terbukti di asia tenggara dan di Taiwan, 90 persen pemain memainkan gim kompetitif atau bertema e-Sports.

“Ini kami lakukan, karena di dalam industri gim, berbeda dengan startup yang mulai dari lokal dan baru merambah pasar luar negeri setelah menguasai pasar lokal. Industri gim memaksa para pemainnya langsung head to head dengan pemain global,” katanya.

Menurutnya, tantangan dan pekerjaan rumah lebih banyak dari sisi pemerintah, di mana target pemerintah seharusnya merujuk berdasarkan data-data global.

“Jika industri gim mampu meningkat lebih dari 175 persen dalam 3 tahun ke depan, pemerintah Indonesia harus menargetkan mau dapat berapa persen dari pasar tersebut? Bukan malah sibuk pendataan terus setiap tahun tapi masalah intinya tidak pernah diselesaikan,” kata Ivan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper