XL Axiata Siasati Lonjakan Trafik Data Tanpa Tambahan Frekuensi

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 23 April 2021 | 17:00 WIB
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di kantor XL Axiata. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk. (EXCL) memastikan spektrum frekuensi yang digunakan saat ini masih sangat cukup untuk menghadapi lonjakan lalu lintas data dalam beberapa tahun ke depan.

XL melakukan beragam inovasi seperti refarming spektrum frekuensi, pemanfaatan teknologi terkini hingga fiberisasi agar kualitas layanan yang diberikan tidak menurun sedikit pun, di tengah lalu lintas data yang terus melesat, tanpa tambahan spektrum frekuensi. 

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan spektrum frekuensi yang digunakan saat ini masih cukup untuk melayani pelanggan dengan jaringan andal 4G LTE milik XL.

XL terus meningkatkan kerja sama dengan vendor untuk menerapkan teknologi terbaru untuk menerapkan teknologi terbaru untuk memaksimalkan spektrum yang ada

“[Spektrum yang ada] masih cukup untuk melayani pelanggan, karena spektrum yang kami punya belum kami maksimalkan,” kata Darmayusa dalam konferensi virtual, Jumat (23/4/2021).

Untuk diketahui, laju XL Axiata dalam memperjuang tambahan spektrum frekuensi baru melalui lelang frekuensi 2,3 GHz terhenti di tahap Lelang Harga. XL kalah bersaing dari Telkomsel dan Smartfren dalam memberikan tawaran harga terbaik untuk pita 2,3 GHz.

Saat ini XL menggunakan spektrum frekuensi sebesar 2x45 MHz untuk melayani seluruh pelanggan yang mencapai 57,89 juta pelanggan hingga akhir 2020. 

XL tidak memungkiri dalam 1–2 tahun ke depan laju lalu lintas data akan melesat cepat. Selain mengimplementasikan teknologi baru, XL juga melakukan refarming spektrum frekuensi untuk menghadapi lonjakan lalu lintas data.  

Di samping itu, XL akan terus menggenjot pergelaran serat optik atau fiberisasi. Titik-titik jaringan XL akan makin banyak yang terhubung dengan serat optik. Targetnya pada tahun ini sekitar 19.000 titik terhubung dengan serat optik.  

“Dengan fiberisasi juga mudah-mudahan spektrum frekuensi yang dimiliki sudah sangat cukup melayani perkembangan lalu lintas data yang kami prediksi hingga  1–2 tahun mendatang,” kata Darmayusa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper