Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Astindo) menilai seandainya investasi Grab ke PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (Emtek) terealisasi, Grab ingin masuk lebih dalam ke ekosistem milik Emtek.
Ketua Umum Astindo Handito Joewono mengatakan bahwa saat ini Grab telah menjadi perusahaan teknologi besar di Asia Tenggara—bahkah bisa menjadi lebih besar dari Emtek—sehingga investasi yang digelontorkan Grab ke Emtek merupakan hal yang lumrah.
Grab masuk ke Emtek untuk memanfaatkan ekosistem yang dimiliki Emtek sehingga lebih leluasa untuk menjalankan bisnisnya.
“Saya membaca ini Grab tidak ingin hanya bergantung pada satu sektor bisnis, maka diambil perusahaan yang memang selama ini investasi di banyak perusahaan teknologi. Dengan masuk, ke sana, maka Grab mudah untuk terhubung, misalnya, dengan Bukalapak,” kata Handito kepada Bisnis, Kamis (15/4/2021).
Emtek telah menginvestasikan dananya ke sejumlah perusahaan berbasis teknologi seperti Bukalapak, Hijup, Liputan6.com, bola.com, Vidio, dan lain sebagainya. Ekosistem inilah, menurut Handito, diincar oleh Grab.
Dia mengatakan bahwa dengan masuk ke ekosistem Emtek, maka Grab tidak perlu membangun ekosistem dari awal, yang membutuhkan waktu lebih lama dan biaya lebih banyak.
Adapun, mengenai kabar bahwa investasi Grab bertujuan untuk meleburkan Ovo dengan Dana, perkiraan Handito, hal itu merupakan skenario selanjutnya setelah Grab berhasil memanfaatkan ekosistem Emtek.
“Bisa saja rutenya ke sana [merger Ovo dengan Dana] tetapi jangka pendek Grab ingin penetrasi lebih dalam lagi ke ekosistem,” kata Handito.
Sebelumnya, seperti dilansir dari The Straits Times, Kamis (15/4/2021), seorang sumber anonim mengatakan bahwa Grab telah membeli sekitar 4 persen saham milik Emtek senilai Rp4 triliun. Pembelian melalui private placement yang digelar Emtek belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
