Ini Alasan Facebook & Anak Usaha Telkom Bangun Kabel Bawah Laut

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 30 Maret 2021 | 14:37 WIB
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air yang pesat menjadi salah satu alasan Facebook bersama PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan Keppel Midgard Holdings Pte. Ltd. (KMH) menggelar sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) ke Indonesia.

CEO Telin Sukardi Silalahi mengatakan perkembangan ekonomi digital di Indonesia telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Penggunaan layanan digital secara serentak dan bisnis melalui kanal daring telah menjadi penggerak bagi ekonomi digital di Indonesia.

“Kolaborasi dalam SKKL Bifrost akan memenuhi kebutuhan internet yang sangat besar dari Indonesia ke dunia dan sebaliknya,” kata Sukardi dalam siaran pers, Selasa (30/3/2021).

Telin yang merupakan anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) bersama Keppel Midgard Holdings Pte. Ltd. (KMH) dan anak perusahaan Facebook Inc. (Facebook) telah mengumumkan penandatanganan perjanjian pembangunan bersama dalam kepemilikan dan pengembangan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Bifrost.

Bifrost merupakan sistem kabel bawah laut pertama di dunia yang langsung menghubungkan Singapura dengan Pantai Barat Amerika Utara. SKKL ini nantinya akan melewati Laut Jawa, dan Laut Sulawesi.

Telin dan para perusahaan yang terlibat dalam pembangunan tersebut menargetkan pembangunan SKKL Bifrost selesai pada awal 2024 dengan panjang lebih dari 15.000 km. Saat beroperasi secara penuh, SKKL Bifrost diklaim akan menjadi kabel transmisi berkapasitas terbesar yang melintas Samudra Pasifik.

Telin, KMH, dan Facebook bersama-sama telah menunjuk Alcatel Submarine Networks (ASN) dalam pekerjaan penggelaran sistem kabel bawah laut. Presiden ASN Alain Biston mengatakan saat ini terjadi lonjakan permintaan bandwidth data global yang signifikan, yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Adopsi teknologi komputasi awan yang tinggi, pertumbuhan eksponensial dalam penggunaan perangkat seluler dan penyebaran jaringan 5G, membuat permintaan SKKL meningkat. Seluruh layanan digital ingin dapat terhubung dengan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper