Pengembangan 5G Bisa Manfaatkan Frekuensi 1.000 MHz

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 23 Maret 2021 | 21:56 WIB
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat telekomunikasi memperkirakan tambahan 1.000 MHz untuk Jaringan Bergerak berasal dari rentang pita 26–28 GHz. Frekuensi tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan pengembangan 5G.

Ketua Bidang Network dan Infrastruktur Indonesian Digital Empowerment Community (IDIEC) Ariyanto A. Setyawan mengatakan merujuk pada Peraturan Menteri (PM) Kominfo No. 2/2021 tentang Rencana Strategis Kemenkominfo 2020-2024, pemerintah berencana menyediakan pita frekuensi tambahan untuk jaringan bergerak pada 2020–2024.

Berdasasarkan Permen No. 2/2021, pada 2021 Kemenkominfo akan mempersiapkan 90MHz untuk seluler. Ariyanto memperkirakan frekuensi tersebut berasal dari aktivitas migrasi siaran analog ke digital di rentang pita 700MHz.

Migrasi siaran tersebut akan menyisakan digital dividend sebesar 112MHz. Sebesar 90MHz akan digunakan untuk seluler, 22 MHz sisanya digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Adapun untuk spektrum frekuensi sebesar 1.000 MHz pada 2022, prediksi Ariyanto, berasal dari rentang pita gelombang millimeter 26GHz -28GHz, yang saat ini tak berpenghuni.

“Pada 2022 ada 1 GHz [1.000 MHz] prediksi saya di pita 26–28 GHz dan paling cocok dipakai untuk seluler generasi terakhir [5G],” kata Ariyanto kepada Bisnis.com, Selasa (23/3/2021).

Ariyanto menambahkan seandainya operator seluler menggunakan 26GHz untuk 5G, operator perlu memiliki frekeunsi lain di pita yang lebih rendah, seperti 700MHz, 1.800 MHz, 2,3GHz dan seterusnya.

Tujuannya agar operator tetap dapat memberi layanan dengan jangkauan yang lebih luas. Pita frekuensi 26GHz memiliki kelemahan dalam hal jangkauan layanan, sehingga cocok digunakan untuk daerah yang padat seperti mal, gedung dan tempat keramaian lainnya.

“26GHz untuk 5G ini benar-benar area baru. Untuk bermain di sini operator harus punya frekuensi yang lebih rendah, untuk mencangkup area yang lebih luas” kata Ariyanto.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana menambah jumlah frekuensi untuk jaringan bergerak pita lebar (mobile broadband) sebesar 1.000 MHz pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper