Mengenal Gempa Kembar, Penyebab, Bahaya, dan Kejadiannya di Indonesia

Mia Chitra Dinisari
Senin, 15 Februari 2021 | 12:12 WIB
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kejadian gempa seringkali dan umumnya diikuti dengan gempa susulan. Hal ini tentunya sudah diketahui banyak orang.

Tapi, tahukah Anda ada juga yang disebut gempa kembar atau double earthquake

Menurut Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono di akun facebooknya, gempa kembar adalah gempa yang terjadi hampir bersamaan.

Contohnya, yang terjadi pada dua gempa tektonik yang mengguncang Samudra Hindia selatan Lampung dengan magnitudo 5,3 dan 5,5 terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan, yaitu pada pukul 11.18.21 WIB dan 11.30.54 WIB Rabu (13/2/2021).

Hal ini membuat gempa yang terjadi di selatan Lampung dapat disebut sebagai gempa kembar atau doublet earthquake, yakni peristiwa gempa bumi yang kekuatannya hampir sama, dan terjadi dalam waktu serta lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa zona gempa di Samudra Hindia selatan Bengkulu dan Lampung memang sedang terjadi peningkatan aktivitas gempa selama 3 bulan terakhir. Gempa signifikan dengan magnitudo diatas 5,0 sudah terjadi sebanyak 14 kali sejak bulan November 2020.

Meskipun segmen Megathrust Enggano sudah terjadi gempa besarnya pada tahun 2000, tetapi kita tidak boleh mengatakan segmen selatan Bengkulu - Lampung ini aman seratus persen, kewaspadaan perlu terus kita tingkatkan dan kedepankan di setiap wilayah dekat sumber gempa potensial.

Namun, apakah kedua gempa yang terjadi itu saling berkaitan? Apa juga penyebabnya? Gempa kembar yang terjadi bisa jadi memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain atau antara gempa pertama dan kedua.

Menurutnya, antara kedua gempa yang terjadi tersebut bisa saja berkaitan. Lantas apa penyebabnya? Dia menjelaskan, ada kemungkinan penyebab terjadinya beberapa gempa kembar.

Pertama, gempa kembar dapat disebabkan oleh picuan statsis. Fenomena gempa kembar diduga akibat adanya pemicuan gempa yang bersifat statis (static stress transfer) dari gempa yang sudah terjadi sebelumnya. Transfer tegangan statis ini berkurang secara cepat terhadap jarak, sehingga gempa kembar biasanya memiliki lokasi yang berdekatan. Pemicuan bersifat statis dapat terjadi pada peristiwa dua atau lebih gempa yang sangat berdekatan sumbernya dalam waktu yang berdekatan, seperti halnya gempa Lombok 2018.

Kedua, gempa kembar terjadi karena faktor kebetulan saja, di mana dua gempa yang terjadi memang bersumber dari masing-masing sumber gempa yang sama-sama “sudah matang”, karena sudah lama mengalami akumulasi medan tegangan (stress) maksimum. Alhasil, terjadilah pelepasan atau rilis energi gempa secara hampir bersamaan dengan lokasi sumber yang relatif berdekatan.

Gempa kembar juga perlu diwaspadai karena jika kekuatannya besar dapat berdampak sangat merusak jika episenternya dekat dengan permukiman penduduk. Ibarat gempa besar yang mengguncang sebanyak dua kali maka dampaknya akan semakin besar.

Sedangkan gempa kembar berkekuatan besar jika terjadi di laut dengan kedalaman dangkal dapat memicu terjadinya tsunami seperti gempa kembar yang terjadi di Bengkulu pada 12 September 2007 dan gempa kembar di barat Aceh pada 11 April 2011.

Di wilayah Indonesia sudah beberapa kali terjadi gempa kembar, yaitu:

1. Gempa kembar Bengkulu pada 12 September 2007 magnitudo 8,4 dan pada 13 September 2007 magnitudo 7,8.
2. Gempa kembar Aceh 11 April 2011 magnitudo 8,6 pukul 15.38 WIB dan magnitudo 8,6 pukul 5. 17.43 WIB.
3. Gempa kembar Bengkulu 19 Agustus 2020 magnitudo 6,8 pukul 5.23 WIB dan magnitudo 6,9 pukul 5.29.
4. Gempa kembar selatan Pangandaran 24 Agustus 2020 magnitudo 5,2 pukul 00.38 WIB dan magnitudo 5,0 pada pukul 00.54 WIB.
5. Gempa kembar selatan Lampung 13 Februari 2021 magnitudo 5,3 pukul 11.18.21 WIB dan 5,5 pada pukul 11.30.54 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper