Sukses UTBK Ala Zenius dengan Metode Spaced Repitition

Rika Anggraeni
Senin, 25 Januari 2021 | 18:56 WIB
Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2020 di Universitas Airlangga Surabaya./Antarann
Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2020 di Universitas Airlangga Surabaya./Antarann
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pendidikan berbasis teknologi PT Zenius Education menemukan bahwa siswa yang menerapkan prinsip pembelajaran aktif dan metode "spaced repetition" memiliki peluang lebih besar untuk lulus Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK).
 
Temuan ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan lebih dari 15.000 pengguna Zenius yang dinyatakan lulus UTBK pada Juli 2020.
 
"Kami menemukan bahwa sekitar 80 persen dari 15.000 pengguna Zenius yang lulus UTBK Juli lalu telah menggunakan metode pembelajaran aktif," kata CEO Zenius Rohan Monga, Senin (25/1/2021).
 
Rohan juga mengatakan bahwa rata-rata dari siswa pengguna Zenius menjawab sekitar 400 pertanyaan atau sekitar 13 pertanyaan per video konsep yang ada di Zenius.
 
Adapun metode belajar "spaced repetition" adalah strategi manajemen waktu yang mendorong pembelajaran yang singkat dan kuat dengan jeda yang cukup alih-alih belajar di sesi 3-4 jam yang panjang.
 
Zenius juga menemukan bahwa siswa yang menerapkan metode belajar serupa, di mana mereka belajar selama kurang lebih 20 menit selama dua kali sehari selama tiga kali seminggu, memiliki peluang lebih besar untuk lolos UTBK.
 
Seperti diketahui, UTBK menguji soal keterampilan kognitif, penalaran kuantitatif, dan keterampilan berpikir kritis setiap siswa. Dengan kata lain, pemahaman konseptual yang mendalam akan memainkan peran yang lebih besar dalam menentukan keberhasilan siswa dibandingkan dengan hafalan.
 
Prinsip utama yang digunakan dalam pembelajaran aktif, yaitu melakukan sesuatu seperti berdiskusi dengan teman daripada hanya membaca buku atau menghafal pelajaran.
 
Lebih lanjut, pembelajaran aktif mengacu pada metode pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan siswa, yakni melalui interaksi dan eksplorasi materi pembelajaran yang lebih tinggi.
 
Dengan melibatkan diri dalam berinteraksi, siswa dapat memperkuat pemahaman dasar mereka dan mampu menghubungkan materi yang baru dipelajari dengan apa yang mereka dapat sebelumnya secara lebih mendalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper