Perbaikan Infrastruktur Telekomunikasi di Gunung Mahal dan Sulit

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 21 Januari 2021 | 12:02 WIB
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Mora Telematika Indonesia menilai ongkos perbaikan infrastruktur telekomunikasi kabel laut jauh lebih murah dan mudah dibandingkan dengan ongkos perbaikan jaringan di pegunungan.

Direktur Utama Moratelindo Galumbang Menak mengatakan aksi vandalisme di Palapa Ring Barat jarang terjadi, berbeda dengan di Palapa Ring Timur, khususnya daerah rural di Papua. Perusahaan berharap agar aktivitas vandalisme tersebut dapat segera ditangani oleh pemerintah.

Sejumlah kerusakan infrastruktur di Palapa Ring Barat, kata dia, umumnya terjadi di infrastruktur telekomunikasi kabel bawah laut akibat bencana alam atau aktivitas maritim illegal. Tidak banyak ditemukan kerusakan infrastruktur akibat aksi vandalisme.

Galumbang menuturkan dari sisi biaya, beban biaya untuk perbaikan infrastruktur telekomunikasi yang rusak di pegunungan di Papua, jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya perbaikan kabel laut. Dari sisi waktu, proses perbaikan juga jauh lebih cepat dibandingkan dengan di atas gunung.

“Kabel laut mungkin hanya sekitar US$500.000 sampai US$1 juta. Kalau di gunung lebih dari US$2 juta, karena diangkut dengan helikopter semuanya,” kata Galumbang kepada Bisnis.com, Rabu (20/1/2021).

Untuk diketahui, Moratelindo terlibat dalam konsorsium badan usaha pelaksana proyek infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Timur. Kedua proyek tersebut telah rampung sejak 2019.

Dibandingkan dengan Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah, Palapa Ring Timur memiliki kabel serat optik terpanjang dengan panjang kabel yaitu 6.878 km, dengan perincian 4.426 Km merupakan kabel bawah laut dan 2.452 Km kabel darat.

Adapun aksi vandalisme yang belum lama terjadi, menyerang salah satu menara jaringan gelombang mikro yang terdapat di atas gunung dengan ketinggian 3.000 mdpl.

Dia mengatakan agar aksi vandalisme tidak terjadi terus menerus, pemerintah – dengan angkatan bersenjata yang dimiliki – harus bergerak menumpas kelompok yang melakukan vandalisme di kawasan-kawasan tempat infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring Timur dirusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper