WhatsApp Perbarui Kebijakan Privasi, Telegram dan Signal Melesat

Newswire
Sabtu, 9 Januari 2021 | 08:39 WIB
Aplikasi Telegram/Istimewa
Aplikasi Telegram/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi pesan instan Telegram dan Signal dilaporkan mengalami peningkatan penggunaan yang tiba-tiba setelah persyaratan terbaru mengenai kebijakan privasi saingannya yang lebih besar, WhatsApp, ramai dibicarakan di media sosial.

WhatsApp, yang menggunakan teknologi enkripsi Signal, mengeluarkan persyaratan baru pada Rabu (6/1/2021), meminta pengguna untuk menyetujui pemilik platform layanan perpesanan itu, Facebook, beserta anak perusahaannya mengumpulkan data pengguna, termasuk nomor telepon dan lokasi mereka.

Dikutip dari Antara, Sabtu (9/1/2021), sejumlah aktivis privasi mempertanyakan langkah "terima pengambilan data atau keluar" di Twitter, dan menyarankan pengguna untuk beralih ke aplikasi perpesanan lain, seperti Telegram dan Signal.

Popularitas Signal dilaporkan melonjak pada Kamis (7/1/2021), setelah didukung oleh Elon Musk, yang merupakan salah satu akun paling banyak diikuti di Twitter, dan oleh bos situs mikro-blogging itu sendiri, Jack Dorsey.

Berdasarkan data perusahaan analis data Sensor Tower. lebih dari 100.000 pengguna menginstal Signal di seluruh toko aplikasi Apple dan Google dalam dua hari terakhir. Sementara itu, Telegram memperoleh hampir 2,2 juta unduhan.

Data Sensor Tower menunjukkan pemasangan baru aplikasi WhatsApp turun 11 persen dalam tujuh hari pertama 2021 dibandingkan dengan pekan sebelumnya, meskipun masih berjumlah sekitar 10,5 juta unduhan secara global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper