Permintaan Smartphone Naik, Industri Semikonduktor Bakal Moncer Tahun Ini

Rezha Hadyan
Rabu, 6 Januari 2021 | 10:46 WIB
Ilustrasi chip/ Bloomberg
Ilustrasi chip/ Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Performa industri semikonduktor Korea Selatan berhasil melampaui target di tengah kondisi pasar yang bergejolak akibat pandemi Covid-19 pada 2020.

Hal yang sama diperkirakan kembali terjadi pada tahun ini lantaran meningkatnya permintaan perangkat telekomunikasi.

Melansir The Korea Times pada Rabu (6/1/2021), analis industri memperkirakan Samsung Electronics, SK hynix, dan perusahaan semikonduktor kecil Korea Selatan akan menunjukkan kinerja yang lebih baik pada 2021 karena permintaan chip dari berbagai sektor termasuk smartphone, server, dan perangkat teknologi informasi lainnya akan meningkat.

Badan Promosi Investasi Perdagangan Korea (KOTRA) baru-baru ini mengumumkan industri semikonduktor global akan memasuki siklus super bullish dan berkat tren kenaikan, ekspor Korea tahun ini akan meningkat 6 persen hingga 7 persen dibandingkan 2020.

Peneliti pasar Omdia juga memperkirakan pasar DRAM global tahun ini akan mengalami kenaikan 23,8 persen tahun-ke-tahun sementara pasar chip flash NAND akan meningkat 13,4 persen dari tahun sebelumnya.

"Industri semikonduktor diharapkan untuk melihat siklus super berkat pemulihan permintaan, kenaikan biaya unit, perluasan jaringan generasi kelima [5G], dan percepatan digitalisasi".

Performa Industri semikonduktor Korea Selatan juga akan cenderung lebih baik tahun ini karena cengkeraman China pada industri semikonduktor diperkirakan melemah karena sanksi berkelanjutan Amerika Serikat terhadap perusahaan China.

Pada Desember 2020, Departemen Perdagangan AS memasukkan lusinan perusahaan teknologi China ke dalam daftar hitam, termasuk perusahaan semikonduktor terbesar SMIC. AS menyebut mereka sebagai ancaman keamanan negara.

SMIC adalah perusahaan semikonduktor terbesar di China dan memproduksi chip untuk banyak perusahaan teknologi China termasuk Huawei. Karena masuk daftar hitam, SMIC telah dilarang mengakses teknologi untuk menghasilkan semikonduktor pada tingkat lanjutan 10-nanometer atau lebih kecil.

Bisnis smartphone, yang menyumbang bagian terbesar dari bisnis chip memori, akan menjadi katalis bagi performa pembuat chip memori terkemuka Korea Selatan, Samsung, dan SK Hynix.

Pada 2020, pasar ponsel pintar mengalami penurunan sebesar 11 persen dibandingkan 2019 akibat dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan terganggunya rantai pasokan. Analis pasar memperkirakan pasar tahun ini akan meningkat 13 persen tahun ke tahun.

Permintaan untuk chip memori ponsel cerdas akan meningkat berkat penyebaran ponsel yang mendukung jaringan 5G, dan pembuat ponsel China seperti Vivo, Oppo, dan Xiaomi diharapkan membeli lebih banyak chip dari pembuat chip Korea untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Huawei.

Selain itu, perusahaan semikonduktor kecil seperti DB HiTek diharapkan menikmati lonjakan permintaan untuk memproduksi chip analog, yang digunakan untuk mengukur suhu, detak jantung, dan cahaya, karena lebih banyak perangkat Internet of Things (IoT) akan dijual tahun ini.

Analis Hana Financial Investment Kim Kyung-min memperkirakan DB HiTek akan terus mengoperasikan fasilitas produksinya dengan kapasitas penuh tahun ini.

"Karena pasokan pengecoran terbatas, kapasitas produksi DB HiTek tetap hampir 100 persen selama musim dingin ini, yang biasanya merupakan musim sepi untuk industri chip. Tren ini akan berlanjut setidaknya sepanjang tahun 2021," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper