Ruang Tumbuh Perusahaan Digital Indonesia Masih Besar

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 22 Desember 2020 | 16:26 WIB
Surge
Surge
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge Digital Ecosystem menyatakan ruang tumbuh perusahaan digital akan makin tinggi, dengan makin terus bertumbuhnya pengguna internet di Indonesia.

Hermansjah Haryono, Direktur Utama Perseroan menuturkan di era digital seperti sekarang ini, manusia tidak dapat terlepas dari teknologi digital.

Dia mengatakan belum meratanya jangkauan jaringan internet di Indonesia, dapat menjadi target jangkauan Perseroan di masa depan. 

Dia memaparkan,  membantu dan berkontribusi untuk Indonesia terutama dalam proses pengembangan digital dan digitalisasi serta Indonesia always connected telah menjadi mimpi tim manajemen dan Perseroan.

Dengan kesamaan visi dan misi yang dimiliki oleh Perseroan dan Direksi dan Komisaris, Perseroan sangat optimis hal tersebut dapat direalisasikan terutama dengan adanya masukan dan strategi- strategi yang di rencanakan secara matang oleh manajemen Perseroan yang telah mempunyai pengalaman yang tidak diragukan lagi.

Perseroan juga meyakini dapat memberikan nilai tambah dan keuntungan dari pemegang saham Perseroan terutama pemegang saham publik yang telah mempercayai untuk menginvestasikan dana yang mereka miliki di PT Solusi Sinergi Digital Tbk.

Rudiantara yang pernah menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pada periode tahun 2014 – 2019 dan Bapak Alexander Steven Rusli yang sudah tidak asing lagi di industri digital dan telekomunikasi merupakan pemegang saham yang juga menjabat sebagai sebagai Komisaris Perseroan.

Hal ini tentunya menjadi keunggulan yang sangat berarti bagi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya dan melakukan pengembangan usaha kedepannya.

Sementara itu, Perseroan mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Desember 2020.

Perusahaan yang akan melantai dengan ticker saham WIFI ini, menawarkan 99.174.100 lembar saham kepada publik atau setara dengan 5,25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga pelaksanaan Rp530,- per lembar saham.

Bersamaan dengan IPO, Perseroan juga akan menerbitkan 283.018.800 saham baru hasil konversi utang kepada PT Prambanan Investasi Sukses dan PT Investasi Gemilang Maju, atau setara dengan 14,98% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, sehingga kepemilikan publik setelah IPO adalah 20,23%.

Perseroan yang menggandeng PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek ini meraup dana segar sekitar Rp52,5 ,miliar dimana seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk biaya pembayaran sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, dan overhead cost.

Sebagai pemanis, Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 305.754.320 atau sebanyak 20,28% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebelum IPO, yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru, dengan rasio 5 saham baru akan mendapatkan 4 waran seri I. Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp100,- setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp690,-. Adapun seluruh dana hasil pelaksaan Waran Seri I akan digunakan untuk modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper