Smartfren (FREN) Tak Mau Asal Merger Demi Spektrum Frekuensi

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 7 Desember 2020 | 13:37 WIB
Pelanggan menunggu pelayanan di gerai Smartfren, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (5/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pelanggan menunggu pelayanan di gerai Smartfren, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (5/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. menyampaikan akvitas merger dan akuisi membutuhkan banyak pertimbangan. Angin segar mengenai kepastian kepemilikan frekuensi tidak serta merta mendorong perseroan untuk berkonsolidasi.

Deputy CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim mengatakan bahwa spektrum frekuensi hanyalah satu dari sejumlah permasalahan konsolidasi. Valuasi dan manfaat dari konsolidasi menjadi hal yang tak dapat dikesampingkan saat dua operator seluler memutuskan untuk melebur jadi satu.

Djoko mengatakan bahwa konsolidasi bukanlah hal baru bagi Smartfren. Selama ini Smartfren memiliki pengalaman berkonsolidasi dengan sejumlah perusahaan telekomunikasi.

“Valuasi masing-masing [operator seluler yang merger] nilainya berapa seperti itu,” kata Djoko kepada Bisnis.com, Senin (7/12/2020).

Di samping itu, sambungnya, keputusan merger atau akuisisi berada di tangan pemegang saham. Mereka memiliki banyak pertimbangan sebelum memutuskan untuk meleburkan perusahaan.

Djoko mengklaim hingga November 2020, jumlah pelanggan Smartfren telah mencapai sekitar 29 juta pelanggan, bertambah 3 juta pelanggan dibandingkan dengan kuartal II/2020.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh kebutuhan masyarakat terhadap layanan internet yang makin besar selama pandemi dan harga terjangkau yang ditawarkan perseroan.

“Harga kami terjangkau mungkin sehingga banyak yang beralih ke kami. Beberapa produk Smartfren ada yang mengena di pasar,” kata Djoko.

Meski mencatatkan pertumbuhan, namun jumlah tersebut masih jauh di bawah target perusahaan yang mencapai 34 juta pelanggan hingga akhir 2020. Daya beli masyarakat yang menurun dan mobilitas yang terbatas karena pandemi Covid-19 menjadi penyebabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper