Peluang Merger Gojek dan Grab Cukup Besar? Ini Kata Angel Investor

Rahmad Fauzan
Kamis, 3 Desember 2020 | 19:15 WIB
Warga mengorder ojek online di Jakarta./Bisnis-Abdurahman
Warga mengorder ojek online di Jakarta./Bisnis-Abdurahman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Peluang merger antara PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan Grab Holdings Inc. dinilai cukup besar jika dilihat dari keuntungan yang bisa diraup oleh para investor dari masing-masing perusahaan.

Menurut pengamat ekonomi digital sekaligus angel investor, Alexander Rusli, hilangnya persaingan antara kedua perusahaan akibat terjadinya merger berpotensi mempercepat perolehan keuntungan bisnis perusahaan.

"Peluang merger cukup besar. Pasalnya, pemegang saham akan gembira dengan langkah merger tersebut karena keuntungan bisnis akan makin cepat diraup," ujar Alexander kepada Bisnis.com, Kamis (3/12/2020).

Sebaliknya, kata Alexander, jika persaingan antara Gojek dan Grab terus berlangsung, kemungkinan para investor yang menanamkan modalnya di kedua perusahaan meraup untung lebih lama akibat aksi bakar uang.

Dengan berakhirnya kompetisi, aksi bakar uang pun dinilai akan berakhir sehingga para investor bisa meraup keuntungan. Dengan kata lain, Alexander mengatakan semua pendapatan perusahaan akan menjadi profit.

"Oleh karena itu, dari sudut pandang investor, merger kedua perusahaan tersebut bakal memberikan keuntungan," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, ketertarikan para investor dengan kantong lebih besar untuk menanamkan modal kepada Gojek dan Grab andaikata merger, diyakini akan jauh lebih besar.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan merger antara Gojek dan Grab bakal menarik private equity yang memegang dana rerata lebih dari US$3 miliar untuk berinvestasi.

"Merger keduanya akan menarik private equity yang rata-rata pegang dana lebih dari US$3 miliar. Atau juga bisa mendapatkan investasi dari perusahaan penyedia dana pensiun atau asuransi," ujar Edward kepada Bisnis.com.

Edward menjelaskan market capitalization perusahaan yang meningkat menjadi alasan utama bagi investor dengan dana lebih besar untuk merasa lebih nyaman masuk ke dalam kedua perusahaan.

Pasalnya, dengan kondisi finansial dan volume transaksi dua kali lebih besar setelah merger, para investor akan menjadi lebih tertarik lantaran peluang untuk exit masih sangat terbuka seiring dengan membesarnya kapitalisasi perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper