Pandemi Dorong 74 Persen Organisasi di Indonesia 'Ngebut' Digitalisasi

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 1 Desember 2020 | 14:09 WIB
Pekerja memotret produk sepatu Prospero yang akan dipasarkan melalui platform digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/7/2020). Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 9,4 juta UMKM sudah menggunakan atau memasarkan produknya melalui pasar e-commerce dan mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi
Pekerja memotret produk sepatu Prospero yang akan dipasarkan melalui platform digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/7/2020). Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 9,4 juta UMKM sudah menggunakan atau memasarkan produknya melalui pasar e-commerce dan mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Microsoft dan IDC menyebutkan dalam laporan“Culture of Innovation” bahwa pandemi Covid-19 telah mendorong proses digitalisasi di Indonesia menjadi lebih cepat. 

Perusahaan di Indonesia menyadari bahwa dengan teknologi digital, organisasi akan menjadi lebih tangguh dan mampu bertransformasi ketika menghadapi perubahan struktural massal akibat pandemi.

Dalam diskusi Microsoft Cloud Innovation Summit (MCIS) 2020, Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee mengatakan bahwa dalam 6 bulan pertama pandemi, organisasi di indonesia melakukan inovasi secara penuh.

Sebesar 19 persen dari organisasi di Indonesia berupaya meningkatkan kemampuan dalam berinovasi. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata di Asia Pasififk yang hanya tumbuh 11 persen dalam pencapaian budaya inovasi.

Selain itu, sekitar 74 persen organisasi di Indonesia mempercepat digitalisasi untuk beradaptasi dengan situasi normal yang baru mulai dengan meluncurkan produk digital, memperkenalkan pembayaran daring, hingga merangkul platform dagang el serta melakukan otomatisasi.

Adapun perusahaan di Asia Pasifik sebesar 87 persen juga melakukan langkah yang sama.

“Pandemi Covid-19 telah mendorong transformasi di seluruh wilayah, dan organisasi. Mereka harus mengintegrasikan kemampuan untuk berinovasi ke dalam inti bisnis, untuk memulihkan diri,” kata Haris, Selasa (1/12/2020).  

Dia menuturkan bahwa awalnya penelitian yang dilakukan bersama IDC bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik seputar hubungan antara memiliki budaya inovasi dengan pertumbuhan organisasi.

Namun, kata Haris, saat ini penelitian lebih dari sekadar mencapai pertumbuhan. Microsoft menilai bahwa memiliki budaya inovasi yang matang berarti ketahanan dan kekuatan untuk menahan krisis ekonomi dan memulihkan diri.

Head of Digital Transformation IDC Asia Pacific, Daniel-Zoe Jimenez mengatakan transformasi digital menjadi lebih mendesak dari sebelumnya selama pandemi. Bahkan organisasi-organisasi di Indonesia, yang telah lebih dahulu melakukan transformasi digital, dituntut untuk bergerak lebih cepat lagi.

Selain berrgerak lebih cepat, mereka juga harus meningkatkan ketangkasan, kecepatan menuju pasar, dan stabilitas.

“Sejak Covid-19, 61 persen organisasi di Indonesia, hampir sama dengan para pemimpin di Asia Pasifik [64 persen], menganggap inovasi menjadi lebih mudah. Ini menunjukkan bagaimana perusahaan di Indonesia merangkul budaya inovasi untuk menjadi lebih siap dan mempercepat transformasi mereka,” kata Daniel.

Sekadar catatan, temuan ini merupakan hasil dari survei terhadap 213 pengambil keputusan bisnis dan 234 pekerja di Indonesia dalam periode 6 bulan, sebelum dan sejak Covid-19.

Studi di Indonesia merupakan bagian dari survei yang lebih luas di antara 3.312 pengambil keputusan bisnis dan 3.495 pekerja di 15 pasar di Asia Pasifik yang dilakukan dalam periode waktu yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper