Strategi 2021, Insurtech Qoala Perkuat Pemasaran Digital

Hafiyyan
Jumat, 27 November 2020 | 20:06 WIB
Ilustrasi perusahaan insurtech Qoala. Istimewa
Ilustrasi perusahaan insurtech Qoala. Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan rintisan di bidang teknologi asuransi atau insurtech Qoala akan memperkuat penetrasi pemasaran digital pada 2021 di tengah meningkatnya kesadaran kaum muda dalam berasuransi.

VP of Marketing Qoala Cliff Sutantijo menyampaikan penetrasi yang agresif melalui pemasaran digital penting untuk dilakukan. Sejauh ini, media sosial masih menjadi tempat terbaik untuk memasarkan produk, tanpa mengesampingkan peran vital kanal mesin pencarian Google.

Hal tersebut menjadi pertimbangan untuk membuat kampanye digital kreatif dan pesan yang tepat untuk setiap target pasar Qoala. Langkah itu juga merupakan salah satu cara perusahaan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya asuransi sejak dini.

"Pada 2021, Qoala akan melakukan penetrasi yang lebih agresif melalui pemasaran digital. Dengan berkembangnya media sosial lain, seperti TikTok, kami mencoba masuk dengan konten video yang menarik untuk generasi milenial hingga generasi Z," paparnya dalam keterangan resmi, Jumat (27/11/2020).

Cliff menuturkan selama pandemi Covid-19, masyarakat semakin sadar akan pentingnya kebutuhan asuransi. Terbukti asuransi kesehatan masih menjadi produk yang paling banyak dicari.

Pencarian asuransi jiwa juga mengalami lonjakan yang signifikan jika dibandingkan pada 2019. Namun, kini asuransi yang dicari tak sebatas untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, tetapi juga barang atau aset yang disayang.

Hal ini tampak dari peningkatan pembelian produk-produk modern lainnya di kalangan milenial, salah satunya smartphone protection.

"Konsumen Qoala sangat beragam untuk saat ini, tapi memang target utama kami berfokus pada usia 18 hingga 40 tahun yang sudah hidup berdampingan dengan dunia digital. Kami percaya bahwa asuransi juga dapat hadir bukan sebagai hal yang 'serius', namun menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia," imbuh Cliff.

Menurutnya, pandemi Covid-19 memberikan banyak perubahan di berbagai aspek bisnis, termasuk gaya pemasaran di setiap industri.

Namun, pandemi justru memberi peluang bagi perusahaan yang bergerak di dunia digital untuk tetap tumbuh, asalkan bisa menerapkan strategi digital marketing atau pemasaran digital dengan baik.

Oleh karena itu, aktivitas pemasaran Qoala saat ini lebih banyak terjadi di dunia digital. Menurut Cliff, tantangan utama yang muncul adalah bagaimana perusahaan menganalisis setiap kampanye digital yang dijalankan untuk membaca perilaku konsumen.

"Kami melihat banyaknya traffic yang masuk ke dalam Qoala.app. Hal ini juga diperkuat dengan munculnya berbagai produk asuransi modern yang turut membantu meningkatkan awareness asuransi digital di pasar milenial. Kami berupaya mengoptimalkan kampanye digital sesuai dengan target pasar kami," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper