Startup Kesehatan Mau Dilirik Investor, Ekonom: Butuh Kolaborasi!

Akbar Evandio
Rabu, 25 November 2020 | 20:03 WIB
Ilustrasi startup/
Ilustrasi startup/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom menilai kolaborasi menjadi langkah bagi perusahaan rintisan di bidang kesehatan (healthtech) untuk menggaet minat pemodal ke depan.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda mengatakan bahwa sektor healthtech di Indonesia sebenarnya tumbuh pesat. Pasalnya, pandemi Covid-19 mendorong penggunaan healthtech yang lebih masif.

“Perusahaan healthtech Indonesia sebenarnya sudah sangat dibantu oleh perkembangan internet di Indonesia yang terbilang relatif bagus. Maka, perusahaan healthtech hanya perlu memberikan penawaran jasa ataupun barangnya. Kinerja akan mengikuti seiring dengan naiknya permintaan masyarakat akan produk dan jasa healthtech,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (25/11/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 berfungsinya mengakselerasi permintaan akan healthtech. Menurutnya, makin besar permintaan, maka suntikan dana akan tetap mengalir.

“Saya rasa ke depan sektor ini akan menjadi sektor primadona. Namun perusahaan healthtech harus menggandeng ekosistem digital lainnya,” ujarnya.

Berdasarkan laporan dari CB Insights mencatatkan bahwa pendanaan pada perusahaan rintisan berbasis kesehatan (healthtech) di sektor global mengalami pertumbuhan yang signifikan di kuartal III/2020.

Adapun, pendanaan perawatan kesehatan di 3 wilayah utama Amerika Utara, Asia, dan Eropa meningkat dari kuartal ke kuartal. Kesehatan digital yang berbasis di Asia mengalami peningkatan pendanaan hampir 3 kali lipat.

Pendanaan Telehealth mencapai rekor baru US$2,8 miliar pada kuartal III/2020 dengan peningkatan 73 persen dari kuartal sebelumnya di 162 kesepakatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper