Klarifikasi Muslim Pro Terkait Penjualan Data Pengguna ke Militer AS

Ika Fatma Ramadhansari
Rabu, 18 November 2020 | 09:39 WIB
Aplikasi Muslim Pro diduga menjual data pribadi penggunanya kepada Militer Amerika Serikat. / Bisnis - Feni Freycinetia
Aplikasi Muslim Pro diduga menjual data pribadi penggunanya kepada Militer Amerika Serikat. / Bisnis - Feni Freycinetia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi Muslim Pro menyatakan laporan mengenai penjualan data pribadi penggunanya kepada Militer Amerika Serikat (AS) tidak lah benar.

"Laporan media yang beredar bahwa Muslim Pro telah menjual data pribadi penggunanya kepada Militer AS adalah salah dan tidak benar," tulis tim Muslim Pro melalui situsnya pada Rabu (18/11/2020).

Menurut aplikasi penyedia waktu salat, Al-Qur'an dan juga kiblat tersebut, developer Muslim Pro berkomitmen untuk melindungi dan mengamankan privasi seluruh pengguna.

Oleh karena itu, terkait berita yang beredar mengenai penjualan data pengguna dari pihak ketiga, aplikasi Muslim Pro memutuskan untuk menghentikan hubungannya dengan semua partner data. Tak terkecuali dengan X-Mode.

"Kami memutuskan untuk menghentikan hubungan kami dengan semua partner data, termasuk X-Mode, yang berlaku segera," ungkap Musim Pro. 

Pihak Muslim Pro mengaku telah menerapkan pengaturan keamanan standar industri dan langkah-langkah perlindungan kepada pengguna.

Muslim Pro juga memilih mitra teknologi terkemuka untuk menjaga data tetap aman dan terlindungi di infrastruktur cloud mereka. Lebih lanjut, mereka berjanji untuk tetap terbuka dan transparan tentang informasi pribadi yang dikumpulkan, simpan, dan proses.

"Karena kepercayaan jutaan saudara dan saudari umat Islam yang dimasukkan ke dalam Muslim Pro setiap hari berarti segalanya bagi kami," ungkap tim Muslim Pro.

Muslim Pro kemudian menekankan setiap fitur dan aplikasi tersedia tanpa mendaftar atau masuk. Hal ini kemudian berkontribusi pada anonimitas data yang dikumpulkan dan diproses.

Sementara itu, data anonim yang dibagikan Muslim Pro kepada mitra teknologi terpilih bertujuan untuk melayani pengguna dengan penawaran produk dan layanan mereka. Dalam pembagian data tersebut, Muslim Pro mewajibkan pihak ketiga untuk mematuhi undang-undang dan peraturan global seputar perlindungan privasi data.

Karena kasus yang beredar saat ini, Muslim Pro mengaku tengah melakukan penyelidikan internal dan sedang meninjau kebijakan tata kelola data untuk mengonfirmasi semua data pengguna ditangani sesuai dengan semua persyaratan yang ada.

Di akhir pernyataannya Muslim Pro juga meminta maaf kepada pengguna aplikasinya dan juga menginformasikan bahwa seluruh data aman.

"Kami berkomitmen untuk membantu komunitas Muslim mempraktikkan keyakinan mereka ... Kami mohon maaf kepada semua pengguna kami yang telah khawatir atas laporan ini dan kami dapat mengonfirmasi bahwa data Anda aman bersama kami," tulis tim Muslim Pro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper