Bisnis.com, JAKARTA – Praktik serangan siber dan penyalahgunaan akun terus menghantui masyarakat Indonesia, salah satunya dengan taktik rekayasa sosial. Minimnya, literasi digital dan tingginya tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadi celah bagi penipu untuk menjalankan aksinya.
Pakar Keamanan dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menilai serangan siber yang terjadi di Tanah Air kebanyakan dilakukan oleh malware dan mayoritas memanfaatkan rekayasa sosial guna mengelabui korbannya untuk menjalankan malware.