Pandemi Covid-19, Lenovo Indonesia Banjir Permintaan Laptop

Akbar Evandio
Selasa, 22 September 2020 | 10:17 WIB
 Lenovo Indonesia meluncurkan laptop premium Lenovo Yoga Slim 7/ Lenovo
Lenovo Indonesia meluncurkan laptop premium Lenovo Yoga Slim 7/ Lenovo
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Lenovo Indonesia melihat tren permintaan yang kuat akan kebutuhan laptop dikarenakan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah, serta minat konsumen pada perdagangan elektronik (e-commerce).

General Manager Lenovo Indonesia Budi Janto mengatakan secara global pada kuartal I/2020, pengiriman PC, gim, Chromebook, dan Thin & Light konsumen perusahaan tumbuh dalam kisaran 17-78 persen (YoY).

“Saat ini, Lenovo melihat bahwa peluang untuk tumbuh masih ada, peluang ini tidak hanya dalam hal perangkat, tetapi pusat data dan teknologi infrastruktur untuk meningkatkan konsumsi digital dan kebutuhan jaringan yang lebih cepat,” ujarnya kepada Bisnis.com melalui surat elektronik yang dikutip, Selasa (22/9/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan berdasarkan laporan terbaru International Data Corporation (IDC) untuk kuartal II/2020, pasar PC Consumer di seluruh dunia tumbuh 26,6 persen (YoY). Sementara itu, secara global, peringkat Lenovo tetap berada di nomor satu dengan pangsa pasar tertinggi di 21,5 persen.

Dia mengatakan perusahaan telah melihat dalam beberapa bulan terakhir bahwa teknologi menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dan menjaga dunia tetap berjalan, bahkan selama krisis. Transformasi yang berfokus pada layanan (service-led transformation) adalah inti dari bisnis dan visi perusahaan untuk masa depan, yaitu memberikan akses komunitas global ke peluang dan konektivitas yang lebih baik.

“Kami akan menghadirkan teknologi yang lebih cerdas kepada pelanggan kami, sehingga, kami dapat membantu mereka bersiap untuk menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Yang Yuanqing, Chairman dan CEO Lenovo mengumumkan pendapatan mereka pada kuartal I/2020 sebesar US$13,3 miliar, meningkat hampir 7 persen dari tahun sebelumnya.

“Pendapatan sebelum pajak naik 38 persen dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya, menjadi US$332 juta, sementara laba bersih juga meningkat 31 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$213 juta,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper