Ini Alasan Operator Seluler Bagikan Kartu Perdana Gratis

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 18 September 2020 | 14:00 WIB
Ilustrasi SIM Card/Reuters
Ilustrasi SIM Card/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Upaya operator seluler dalam membanggikan kartu perdana gratis kepada peserta didik untuk program pembelajaran jarak jauh (PJJ), dinilai akan memudahkan mereka dalam membagikan kuota gratis dari Kemendikbud nantinya.

Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra menilai operator seluler sedang mengklaster penerima kuota internet melalui kartu perdana yang dibagikan. Hal ini diperkirakan akan lebih mudah dalam menyalurkan kuota gratis dibandingkan dengan membagikannya langsung kepada pelanggan.

“Pemberian nomor baru memudahkan operator untuk memberikan harga khusus dan mempermudah administrasi ke negara,” kata Etta kepada Bisnis.com, Jumat (18/9/2020).

Etta juga memperkirakan nantinya nomor baru yang dibagikan, hanya untuk mengakses website tertentu, sehingga program pemerintah tidak menjadi ‘kanibal’ bagi produk operator seluler yang telah ada saat ini.

Dia juga mengatakan untuk menjalankan program tersebut harus dilakukan oleh banyak operator seluler untuk menghindari persaingan yang tidak sehat.

Adapun mengenai potensi ‘bakar duit’ dengan bagi-bagi kartu perdana secara gratis kepada peserta didik, menurut Etta, hal tersebut tidak terjadi, sebab operator memiliki pertimbangan secara internal.

“Memang ada ongkos produksi, tapi kan ada kajian internal analisis biaya antara menerbitkan kartu baru dengan registrasi nomer lama. Operator yang lebih paham detailnya,” kata Etta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper