TaniHub Beberkan Strategi untuk Jaga Rantai Pasokan

Akbar Evandio
Selasa, 8 September 2020 | 20:28 WIB
Ilustrasi TaniHub./dok. TaniGroup
Ilustrasi TaniHub./dok. TaniGroup
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi pertanian atau agroteknologi (agritech), TaniHub menyebutkan membangun infrastruktur pertanian menjadi strategi dalam menjaga rantai pasok komoditas petani. 

Corporate Communication Lead at TaniHub Group, Gregorius Bhisma Adinaya mengatakan bahwa TaniHub Grup memiliki tiga unit bisnis yakni TaniHub, TaniFund, dan TaniSupply.

Adapun TaniSupply diharapkan dapat mengatasi persoalan rantai pasok. Bhisma mengatakan bahwa saat ini, TaniHub memiliki lima pusat distribusi yakni di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

“Kami punya target buka 1—2 pangkalan distribusi lainnya, tetapi karena Covid-19 kami melakukan penyesuaian. Perusahaan berencana membangun infrastruktur pertanian baru di luar Jawa dalam dua tahun ke depan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (8/9/2020)

Bhisma mengatakan bahwa perusahaan ingin menjamah wilayah di luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Hal ini agar proses distribusi di Tanah Air makin efisien dan merata dalam memenuhi standar impor produk pertanian.

“Kami saat ini memiliki pusat pemrosesan dan pengemasan produk atau processing packing center yang baru diluncurkan tahun ini di Malang. Fasilitas ini berfungsi menghemat waktu distribusi produk pertanian. [infrastruktur] ini akan membuat rantai pasok komoditas menjadi lebih efisien, sehingga harga bisa terkendali,” ujarnya.

Selain itu, Bhisma mengatakan bahwa saat ini petani yang menjadi mitra TaniHub Grup berjumlah lebih dari 35.000 petani per September 2020. Dia pun menargetkan mencapai 1 juta petani yang bermitra dalam lima tahun ke depan.

“Alasan target kami 1 juta, karena kami ingin realistis. Sektor ini ibarat kue yang besar dan menjadi peluang untuk kami berkolaborasi ke depan [dengan startup lain] yang berefek pada kesejahteraan petani Indonesia,” ujarnya.

Bhisma pun menyebutkan bahwa petani yang telah bermitra dengan perusahaan mengalami rerata kenaikan pendapatan hingga 25—30 persen setelah bergabung.

Dari sisi pendanaan, Vice President of Business Development TaniFund, Grace Astari mengatakan bahwa TaniHub Grup memiliki TaniFund yang bergerak di bidang teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) yang berfokus pada petani.

Dia menyebutkan bahwa pihak yang sudah menjadi mitra TaniFund kini telah mencapai 1.900 petani dan target hingga akhir tahun adalah sampai 2.500 petani.

Adapun dari sisi realisasi peminjaman di semester II/2020, Grace mengatakan bahwa perusahaan telah menyalurkan pendanaan di angka Rp136,6 miliar dan dia memproyeksikan dapat menyalurkan dengan total Rp150 miliar hingga akhir tahun ini.

“Rp150 miliar ini adalah tiga kali lipat dari 2019, dimana pada 2019 angka yang kami capai dalam penyaluran sebesar Rp51,2 miliar dan pada 2018 ada di Rp24,4 miliar. Harapannya, kami bisa menyalurkan lebih dari Rp150 miliar,” katanya.

Dia pun memahami bahwa tantangan dari petani di situasi pandemi Covid-19 adalah kredit macet. Grace pun mengatakan bahwa perusahaan memiliki tiga konsep mitigasi risiko kredit macet.

“Kami melakukan tiga konsep mitigasi risiko, pertama adalah melakukan analisa bisnis yang dilakukan antara TaniFund dan mitra. Kedua, kami punya pegawai lapangan yang mengawasi secara berkala untuk mengetahui progres dari mitra, dan ketiga melakukan melakukan partnership ataupun hubungan dengan offtaker kami sehingga hasil bumi yang sudah disepakati akan diambil oleh mereka,” ujarnya.

Hingga saat ini, Grace mengatakan tidak  ada kendala tunggakan dari kewajiban petani.

"Sejauh ini masih 0 persen jumlah kredit macetnya, pengembalian kami masih 100 persen dananya kurang dari 90 hari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper