Moratelindo Tak Ikut Lelang Bakti

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 7 September 2020 | 10:33 WIB
Ilustrasi jaringan telekomunikasi. Tiang jaringan Swisscom AG yang dilengkapi dengan peralatan 5G di atas atap gedung Swisscom di Bern, Swiss, Kamis (4/7/2019). Bloomberg/Stefan Wermuth
Ilustrasi jaringan telekomunikasi. Tiang jaringan Swisscom AG yang dilengkapi dengan peralatan 5G di atas atap gedung Swisscom di Bern, Swiss, Kamis (4/7/2019). Bloomberg/Stefan Wermuth
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) memastikan tidak akan terlibat dalam lelang pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang diinisiasi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).

Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak memastikan tidak akan ikut lelang infrastruktur Bakti di kawasan terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T). Penyelenggara infrastruktur telekomunikasi yang terlibat dalam pembangunan Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Timur tersebut hanya akan berperan sebagai pemberi masukan.

“Kami tidak akan ikut dalam tender pembangunan ini agar kami dapat secara jernih memberi masukan yang tentunya baik untuk semua,” kata Galumbang kepada Bisnis.com, Minggu (6/9/2020).

Meski demikian, dia memastikan bahwa Moratelindo mendukung hadirnya infrastruktur telekomunikasi di 7.904 desa mengingat kebutuhan akses internet di daerah 3T sangat dibutuhkan, khususnya pada situasi pandemi ini.

Pemerataan sinyal di desa 3T ini akan mempercepat indonesia menuju era digital dan menghadirkan layanan telekomunikasi yang adil bagi seluruh masyarakat.

Galumbang mengatakan bahwa meski saat ini Indonesia telah memiliki Palapa Ring, masih terdapat sekitar 13.000 desa yang masih kosong sinyal internet. Palapa Ring sebagai jaringan tulang punggung membutuhkan jaringan pengalur dan jaringan akses untuk melayani belasan ribu desa tersebut.

Dia mengatakan bahwa kebutuhan akses internet bukan hanya di kota kota tetapi juga di desa baik untuk belajar, sosialisasi, informasi maupun kegiatan usaha.

Sayangnya, operator yang selalu berorientasi pada bisnis selalu memperhitungkan daya beli, biaya investasi dan operasional, sehingga mengutamakan pembangunan di daerah perkotaaan.

“Untuk itu campur tangan pemerintah menjadi keharusan untuk membangun ekosistem awal sehingga pada suatu saat layak secara bisnis pada umumnya,” kata Galumbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper