Ini Alasan Startup Indonesia Dibanjiri Pendanaan Tahap Awal

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 27 Agustus 2020 | 16:31 WIB
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Permodalan perusahaan rintisan di Indonesia diprediksi masih bakal berkutat pada pendanaan-pendanaan tahap awal hingga pra seri hingga semester I/2021, kecuali pemerintah dan swasta dapat meredam sentimen isu Covid-19.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani menilai bahwa secara umum pendanaan baik kecil maupun besar di Tanah Air pada kuartal II/2020 masih cukup merata. Pasar perusahaan rintisan Tanah Air yang masih dalam kategori usia muda menjadi alasan sejumlah perusahaan modal ventura lokal menaruh investasi di tahap awal hingga pra seri.

“Karena perusahaan modal ventura meyakin masih ada beberapa sektor mempunyai tingkat growth yang tinggi dan belum ada pemenangnya,” kata Edward kepada Bisnis.com, Kamis (27/8/2020).

Ismawan juga berpendapat bahwa arus pendanaan pada 4 bulan ke depan masih akan berkutat pada tahap awal dan pra seri, kecuali, penanganan pemerintah dan swasta dalam mengatasi masa pandemi berjalan dengan baik, maka akan menentukan sentimen di akhir tahun

“Masih akan merata, dan tergantung dari kondisi penanganan pandemi. Kita akan melihat startup besar [centaurs dan unicorn] akan mendapatkan komitment investor di akhir tahun. Namun, jika sentimen terhadap pandemi masih belum bagus kemungkinan akan bergeser ke semester I/2021,” kata Edward.

Adapun untuk meningkatkan kualitas pendanaan perusahaan rintsan di Tanah Air ke tahap seri B ke atas, kata Edward, perusahaan modal ventura harus mengubah sudut pandang yang berbeda dari pola investasi.

Perusahaan modal ventura umumnya hanya tertarik menyalurkan pendanaan untuk keperluan pertumbuhan perusahaan rintisan seperti kegiatan pemasaran, peningkatan produk baru, ekspansi, dan lain sebagainya.

Sementara, untuk working capital atau keperluan operasional yang membutuhkan modal, modal ventura ingin agar perusahaan rintisan mencari dari pihak lain. Padahal working capital dibutuhkan secara tidak langsung untuk pertumbuhan perusahaan rintisan, untuk mendukung kegiatan ekspor dan lain sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper