Bisnis.com, JAKARTA - Bumi bisa bernapas lega. Sebuah asteroid yang baru ditemukan, NK1, tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi.
Dikutip dari Cnet.com, Sabtu (8/8/2020), Observatorium Arecibo di Puerto Rico menghadapi badai tropis Isaias dan kemudian bekerja mengumpulkan data tentang asteroid 2020 NK1, yang pertama kali terlihat pada pertengahan Juli. Ketidakpastian tentang jalurnya melalui ruang angkasa menjadikannya prioritas tinggi untuk daftar pantauan NASA dari objek yang berpotensi berbahaya
Pengamatan awal memperkirakan asteroid itu berdiameter 1.600 kaki (490 meter) dengan kemungkinan 1 banding 70.000 menghantam Bumi antara tahun 2086 dan 2101. Di sinilah pengamatan radar Arecibo masuk. Tim tersebut mampu mengumpulkan pengukuran kecepatan dan jarak dan bahkan menangkap gambar radar asteroid.
Data baru menunjukkan 2020 NK1 akan memberi Bumi tempat berlabuh yang luas. Bahkan, pada pendekatan terdekatnya pada tahun 2043, jaraknya masih akan mencapai 2,25 juta mil (3,6 juta kilometer).
"Ini menunjukkan bahwa kami memiliki waktu respons yang sangat cepat dan jangkauan presisi tinggi, kemampuan pengukuran gerakan dan ukuran, terlepas dari badai, pandemi Covid-19, dan gempa bumi yang telah ditangani Puerto Rico tahun ini," kata Anne Virkki, Kepala Grup Radar Planet di observatorium.
Dalam unggahan Twitter NASA @asteroidwatch, mengatakan “Pengamatan baru oleh @AreciboRadar, disponsori oleh Kantor Koordinasi #PlanetaryDefense @ NASA, mengonfirmasi #asteroid 2020 NK1 tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi. Radar membantu NASA melacak objek dekat Bumi untuk menentukan di mana mereka akan berada di masa depan dan mengkarakterisasi ukuran dan bentuknya.”
Identifikasi dan pelacakan cepat 2020 NK1 adalah bukti peningkatan kemampuan pertahanan Bumi. Batuan luar angkasa melewati Bumi sepanjang waktu, dan kemampuan untuk menemukannya dan menentukan jalurnya sangat penting untuk melindungi planet ini.
Manusia sekarang dapat bersantai dan menantikan kunjungan jarak sosial NK1 2020 beberapa dekade dari sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
