Jadi Petani Zaman Now, Bersama PakTani Digital

Rezha Hadyan
Senin, 27 Juli 2020 | 09:04 WIB
PakTani digital./tangkapan layar
PakTani digital./tangkapan layar
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pesatnya perkembangan teknologi membuat segalanya merasakan kemudahan, tak terkecuali mereka yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas bertani atau beternak. Kini, mereka bisa meningkatkan produktivitas hanya lewat genggaman tangan dengan bantuan platform digital.

Beberapa tahun terakhir banyak pihak yang berlomba-lomba mengembangkan platform digital untuk membantu petani dan peternak meningkatkan taraf hidupnya. Platform tersebut memungkinkan mereka mendapatkan berbagai informasi terkait kegiatan bertani atau beternak hingga menjual produknya dengan harga yang lebih baik.

Salah satu platform yang bisa dijadikan pilihan untuk mendukung aktivitas bertani atau beternak adalah PakTaniDigital. Platform yang tersedia dalam bentuk web maupun aplikasi berbasis Android ini memungkinkan petani atau peternak mendapatkan informasi yang akurat mengenai harga jual komoditas, tips untuk memaksimalkan produksi, dan membeli bibit atau peralatan pendukung.

Kemudian, platform yang berbasis di Sumatra Utara ini juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk memasarkan produk secara langsung ke konsumen, alih-alih mengandalkan tengkulak dengan harga yang terlampau rendah. Oleh karena itu, tak berlebihan jika platform ini layak disebut sebagai platform layanan terpadu.

Co-Founder sekaligus Chief Operation Officer (COO) PakTani Digital Yosephine Sembiring mengatakan tujuan utama dari platform yang pihaknya kembangkan adalah untuk menghubungkan petani atau peternak dengan pembeli yang lokasinya berjauhan. Sederhananya, platform tersebut seperti menyediakan laman khusus bagi petani atau beriklan tanpa perlu membayar sepeser pun.

“Kami menyediakan tempatnya, bukan menjadi perantara, menjual produk seperti beberapa platform yang sudah ada. Kami tidak mengambil keuntungan dari transaksi. Silakan saja pakai, untuk yang di Jakarta bisa cari informasi komoditas apa yang ada di Sumatra misalnya,” katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Terdapat sembilan menu yang dibuat berdasarkan kategorisasi produk di PakTani Digital, antara lain Pertanian, Alsintan (Alat mesin pertanian), Benih, Pupuk, Perkebunan, Organik, Hidroponik, Peternakan, dan Perikanan. Adapun, menu lain yang juga tersedia di platform tersebut adalah Info Harga, Inspirasi dan tips, dan lainnya.

paktani digital, aplikasi pak tani digital
paktani digital, aplikasi pak tani digital

Pada menu lainnya, terdapat sub-menu Transporter yang dapat digunakan untuk mencari layanan angkutan dari berbagai wilayah di Indonesia dengan berbagai pilihan armada. Mulai dari pikap, truk sedang, hingga truk besar.

“Kami ini juga seperti media, ada artikel-artikel dan video mengenai tips atau inspirasi untuk bertani. Kemudian ada juga info harga komoditas dari pengguna dari berbagai daerah juga,” ungkap Yosephine.

Artikel yang ditulis di PakTaniDigital ditulis oleh mereka yang kompeten di bidang pertanian, termasuk diantaranya adalah mahasiswa pertanian dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Beberapa artikel dirangkum menjadi buletin yang terbit setiap bulannya dalam bentuk digital.

Lebih lanjut, Yosephine menjelaskan PakTani Digital bukan platform yang dapat digunakan oleh konsumen rumah tangga untuk mencari kebutuhan pangan sehari-harinya. Platform tersebut diperuntukkan bagi pelaku usaha yang akan membeli komoditas tertentu dalam jumlah besar untuk kemudian diolah atau dijual kembali kepada konsumen rumah tangga.

“Untuk konsumen rumah tangga sudah dibuat beberapa aplikasi yang dikelola oleh komunitas berbeda di Sumatra Utara. Mereka yang memasarkan produk pertanian dari petani ke rumah-rumah tangga. Selama pandemi ini peningkatan permintaannya lumayan tinggi,” tuturnya.

Berkomunikasi langsung dengan penjual atau penyedia jasa

Setelah Anda mendaftar menggunakan alamat email dan nomor ponsel di platform PakTani, Anda bisa langsung berselancar mencari produk di menu yang tersedia. Anda juga bisa langsung mengunggah informasi mengenai harga komoditas di wilayah setempat.

Ketika berselancar untuk menemukan produk yang sekiranya cocok, Anda bisa menandainya untuk kemudian dilihat kembali dan dihubungi. Terdapat dua opsi yang bisa dipilih untuk menghubungi penjual atau penyedia jasa, yakni melalui layanan pesan teks atau telepon.

Perlu diingat layanan telepon dikenakan pulsa sesuai dengan tarif dari masing-masing operator, alih-alih gratis seperti layanan pesan teks yang tersedia dalam platform.

Lantas, bagaimana dengan transaksi yang akan dilakukan apabila pembeli telah sepakat dengan penjual atau penyedia jasa? Karena PakTani Digital sifatnya hanya sebatas penyedia lapak saja, tentu hal tersebut ikut tergantung dengan kesepakatan yang dibuat.

“Mereka yang menentukan [transaksinya] bagaimana. Sejauh ini masih aman belum ada laporan penipuan dari pembeli terhadap penjual di platform kami. Saat ini tercatat sudah ada sekitar 60.000 user baik pembeli atau petani yang menjual produknya di platform kami,” papar Yosephine.

Kemudian ketika ingin memasarkan produk, penjual atau penyedia jasa juga diminta untuk melakukan verifikasi surel terlebih dahulu untuk alasan keamanan. Terdapat sejumlah informasi yang harus dicantumkan saat memasarkan produk, antara lain harga, lokasi, jumlah stok, rencana panen, dan deskripsi produk.

Tentunya makin lengkap deskripsi yang diberikan akan berpengaruh pada jumlah kunjungan atau pembeli yang menghubungi. Perlu dicatat bahwa kedua hal tersebut ditampilkan dalam laman produk Anda.

Tunggu apa lagi, bagi Anda yang bergelut di sektor usaha pertanian atau peternakan tak ada salahnya mencoba platform PakTani Digital untuk melancarkan usaha, terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“Sembilan dari 10 petani yang bergabung dengan kami adalah petani senior, mereka yang sebelumnya ogah-ogahan kini akhirnya menyadari betapa pentingnya platform digital untuk pemasaran produknya. Pandemi Covid-19 membuat ketergantungan akan platform digital tidak bisa dilepaskan termasuk dalam hal pertanian,” tutup Yosephine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper