Investasi Emas Diyakini Berpotensi Tumbuh

Akbar Evandio
Kamis, 2 Juli 2020 | 22:06 WIB
emas batangan./bisnis
emas batangan./bisnis
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan harga emas yang sempat mencetak rekor tertinggi yang disertai dengan ketidakpastian perekonomian global diprediksi menstimulus pertumbuhan investasi emas di platform perdagangan elektronik.

Ketua Pusat Inovasi dan Inkubasi Bisnis Universitas Negeri Jakarta Dianta Sebayang mengungkapkan pembatasan sosial berkala besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah memberikan stimulus positif bagi prospek investasi emas.

“Memang selama pandemi dan normal baru, transaksi via e-commerce mengalami peningkatkan yang luar biasa, yaitu di atas 30 persen. Hal ini termasuk investasi emas. Peningkatan terjadi dari segi jumlah penjual, penjualan maupun pembeliaan,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Kamis, (2/7/2020).

Menurutnya, tren tersebut lahir dari kondisi pasar yang cenderung masih volatile atau tidak stabil. Dia melihat bahwa masyarakat akan cenderung untuk memilih produk investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah seperti emas. 

Sementara itu, Heru Sutadi, Direktur Eksekutif ICT Institute melihat bahwa investasi emas melalui platform perdagangan elektronik cenderung berbahaya. Pasalnya, keamanan data masih menjadi isu yang melekat di e-commerce.

“Selain investasinya berbahaya, dengan bocornya data pengguna juga menandakan akun investasi kita juga tidak aman. Selain itu, Kalau fisiknya ada dan kita pegang, tetap perlu ada pengecekan apakah emas asli atau palsu. Lalu soal karat nya apakah benar. Dan terutama adalah timbangan berat emas,” terangnya.

Heru berharap otoritas jasa keuangan (OJK) harus turun tangan mengenai investasi emas melalui platform daring tersebut. Adapun untuk Kementerian komunikasi dan informatika (kemkominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) harus memberikan kepastian keamanan informasi dari e-commerce dalam negeri.

“Adapun untuk pelaku, mereka harus jamin investasi secara benar. Lapor dan dapatkan ijin dari OJK. Transparan pada pengguna bahwa itu investasi,” tuturnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper