7 Mitos Gerhana Matahari Cincin

Desyinta Nuraini
Kamis, 18 Juni 2020 | 13:29 WIB
Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020./BMKG
Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020./BMKG
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Fenomena gerhana matahari cincin yang akan terjadi pada 21 Juni 2020 belakangan ramai karena dikaitkan dengan kalender suku maya yang mengklaim dunia akan berakhir pada tanggal tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya menyebut wilayah yang terlewati jalur cincin pada Gerhana Matahari Cincin (GMC) nanti adalah Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, China, dan Samudera Pasifik. GMC 21 Juni 2020 juga dapat diamati di sedikit Afrika bagian Utara dan Timur, Asia termasuk Indonesia, Samudra Hindia, sebagian negara Eropa, Australia bagian Utara, dan Samudra Pasifik yang berupa Gerhana Matahari Sebagian.

Di tengah prediksi suku maya itu, berikut sejumlah mitos yang berkaitan dengan GMC, seperti dilansir Forbes, Jumat (18/6/2020):

1. Berlangsung selama satu detik

The Independent melaporkan bahwa butuh beberapa menit bagi bulan untuk lewat di depan matahari, tetapi gerhana total berlangsung kurang dari satu detik.

Namun pernyataan itu salah. Pertama, proses GMC akan memakan waktu sekitar enam jam. Matahari akan naik pudar sebagai "cincin" pada pukul 04.47 UTC di Republik Kongo. Bagaimanapun cincin itu akan hilang pada 08:32 UTC dan gerhana sebagian akan berhenti pada 09:34 UTC. Tergantung dimana kalian berada, GMC akan berlangsung antara 38 dan 68 detik.

Kedua, ini bukan gerhana matahari total dimana seluruh matahari terhalang oleh bulan. Gerhana matahari total akan terjadi pada 14 Desember 2020 yang terlihat dari "jalur totalitas" yang sempit melalui Chili dan Argentina.

2. Ini adalah gerhana 'tahunan'

Tidak, ini gerhana matahari annular. Seperti dilansir House Beautiful yang menuliskan bahwa akhir pekan ini, peristiwa langit luar biasa lainnya akan terjadi yakni gerhana matahari cincin api tahunan.

Annular berarti annulus, "cincin kecil" dalam bahasa Latin. Kenyataan bahwa ada gerhana yang hampir identik pada Hari Natal 2019, dan ada nanti pada 10 Juni 2021.

Adapun jadwal gerhana matahari annular yang terjadi pada 2017-2030 antara lain; 26 Februari 2017, 26 Desember 2019, 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, 2 Oktober 2024, 17 Februari 2026, 6 Februari 2027, 26 Januari 2028, dan 1 Juni 2030.

Semua gerhana matahari terjadi ketika bulan baru atau new moon berada di antara matahari dan bumi. Ini terjadi karena orbit bulan berada dalam garis bujur ekliptika yang sama jaraknya dari bumi.

Apakah Anda tahu tentang supermoons? Ketika bulan tampaknya lebih besar atau sama dengan ukuran matahari, gerhana matahari total dapat terjadi. Namun, ketika bulan berada jauh, ukurannya yang tampak bisa lebih kecil dari matahari. Karena tidak bisa menutupi cakram matahari sepenuhnya, gerhana matahari annular dapat terjadi.

3. Sebuah 'cincin api' dapat dilihat

Penyebutan cincin api tidaklah tepat karena kita berbicara tentang sinar matahari di sini, bukan api! Tidak ada api yang keluar dari bulan, yang ada hanyalah cahaya.

Bagaimanapun, gerhana matahari annular adalah jenis gerhana matahari parsial. Tidak lebih, tidak kurang.

4. Ada gerhana di titik balik matahari

Hanya di Amerika Utara yang tidak ada gerhana? Itu tergantung di mana Anda berada di planet ini. Titik balik matahari yaitu saat jalur matahari menembus langit mencapai titik tertinggi di belahan utara bumi, terjadi pada 21:43 UTC pada 20 Juni 2020. Itu adalah peristiwa global sebagai waktu global.

Di tempat-tempat di mana gerhana ini terlihat, sebenarnya terjadi sekitar lima jam kemudian pada 21 Juni 2020, dengan fase parsial gerhana ini dimulai pada 03:45 UTC.

5. Langit akan gelap

Tidak, itu baru akan terjadi ketika gerhana matahari total. Besarnya gerhana matahari annular ini yang akan 99,4 persen menutupi cahaya matahari, berarti bahwa dari "jalur angularitas" yang sempit, cahaya akan turun sedikit pada puncak singkat gerhana, tetapi tidak akan menjadi gelap. Bahkan selama gerhana matahari total, langit tetap bercahaya walaupun saat siang terlihat seperti senja.

6. Gerhana tidak pernah 'diharapkan' atau 'dijadwalkan'

Gerhana akan terjadi. Mereka telah diprediksi menggunakan ephemeris yang secara akurat memplot di mana matahari dan bulan berada, sehubungan dengan bumi, tempat bayangan bulan berada di ruang angkasa, dan kapan dia akan menutupi permukaan Bumi.

Trigonometri bola telah digunakan untuk merencanakan bagaimana bayangan bulan bergerak melintasi permukaan dalam 3D. Tidak ada kemungkinan bahwa gerhana matahari annular akhir pekan ini tidak akan terjadi.

7. Gerhana matahari terjadi di Cancer

Oh tidak, ini bukan astrologi. Mekanisme yang berarti gerhana dapat memberikan efek terukur, serta konstelasi yang tampaknya terjadi, mungkin memiliki relevansi. Untuk saat ini, mari kita berkonsentrasi pada kenyataan bahwa gerhana matahari ini tidak terjadi di rasi bintang zodiak Cancer.

Matahari sebenarnya berada di perbatasan antara Gemini dan Taurus, dan tidak akan berada di Cancer selama sebulan lagi. Astrologi tidak memiliki kaitan dengan kenyataan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper