Efek Covid-19 Dahsyat, Grab Siapkan Strategi Manajemen

Renat Sofie Andriani
Selasa, 16 Juni 2020 | 14:25 WIB
Ilustrasi pengemudi ojek daring Grab./Reuters-Beawiharta
Ilustrasi pengemudi ojek daring Grab./Reuters-Beawiharta
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Grab Holdings menyatakan akan memangkas jumlah karyawan di tengah tekanan dampak pandemi virus Corona (Covid-19).

Penyedia layanan transportasi berbasis daring ini akan mengurangi 360 karyawan atau kurang dari 5 persen total jumlah karyawan, seiring dengan upaya perusahaan untuk mengurangi biaya demi menghadapi penurunan ekonomi dan lambatnya pemulihan akibat Covid-19.

CEO Grab Anthony Tan mengatakan virus mematikan tersebut telah berdampak luas pada ekonomi dan banyak perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan berbasis di Singapura ini tengah mengambil langkah-langkah penyesuaian.

Selain mengurangi jumlah pekerja, Grab berencana menghapuskan beberapa proyek noninti, mengkonsolidasikan fungsi, serta merelokasi staf ke inisiatif lebih baru, seperti pengiriman. Sebelum melancarkan PHK, perusahaan diketahui memiliki lebih dari 7.000 karyawan.

“Jelas bahwa pandemi ini kemungkinan akan mengakibatkan resesi yang berkepanjangan dan kami harus bersiap untuk masa pemulihan yang panjang,” tutur Tan melalui suatu unggahan dalam blog, seperti dilansir melalui Bloomberg.

“Selama beberapa bulan terakhir, kami meninjau semua biaya, mengurangi pengeluaran diskresioner, dan menerapkan pemotongan gaji untuk manajemen senior. Terlepas dari semua ini, kami menyadari bahwa kami masih harus menjadi lebih ramping sebagai organisasi demi mengatasi tantangan ekonomi pascapandemi,” jelasnya.

Didukung oleh investor kakap SoftBank Group Corp., Grab tumbuh menjadi startup paling berharga di Asia Tenggara seiring dengan ekspansinya merambah jasa pengiriman makanan dan layanan lainnya.

Pada Februari, Grab menghimpun lebih dari US$850 juta untuk mendanai dorongan ke layanan keuangan di wilayah tersebut.

Pemangkasan ini merupakan tanda terbaru permasalahan yang dialami perusahaan portofolio SoftBank. Padahal sang pendiri, Masayoshi Son, begitu antusias mendukung perusahaan-perusahaan transportasi, dengan berinvestasi sekitar US$3 miliar pada Grab dan miliaran lebih di Uber Technologies Inc. dan Didi Chuxing.

Pemberitahuan mengenai PHK ini disampaikan langsung oleh Tan pada Selasa (16/6/2020) pagi, setelah awalnya meminta karyawan untuk mengambil cuti sukarela tanpa bayaran guna menghindari langkah semacam itu.

Dalam unggahannya, Tan juga memerinci paket pesangon, penerimaan saham, dan jaminan asuransi. Sementara itu, juru bicara perusahaan menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk menutup kantor di mana pun.

Pada April 2020, Tan mengakui bahwa pandemi Covid-19 menghadirkan satu krisis terbesar yang dihadapi Grab dalam delapan tahun sejarah berdirinya. Saat itu, dia memperingatkan bahwa perusahaan harus membuat keputusan-keputusan sulit tentang pemangkasan biaya dan pengelolaan modal.

Permintaan untuk layanan transportasi dalam sekejap runtuh ketika banyak kota di Asia Tenggara memberlakukan lockdown guna menahan persebaran penyakit virus Corona.

Di tengah kemelut ini, Grab telah berupaya untuk menggantikan beberapa bisnis yang hilang dengan jasa pengiriman makanan. Layanan tersebut mengalami lonjakan permintaan karena masyarakat diperintahkan untuk berdiam di rumah masing-masing.

"Saya meyakinkan Anda semua bahwa ini akan menjadi PHK terakhir tahun ini secara organisasi dan saya yakin ketika kita mengeksekusi rencana-rencana segar untuk memenuhi target, kita tidak akan harus melalui hal yang menyakitkan ini lagi di masa mendatang,” tulis Tan dalam unggahannya.

Tan juga mengisyaratkan bahwa Son dan SoftBank tetap mendukung rencana-rencana Grab ke depannya.

“Dewan Direksi dan para pemimpin kita terus berpandangan bullish pada prospek bisnis kita. Kita akan fokus pada mengadaptasi bisnis vertikal inti seperti transportasi, pengiriman, pembayaran, dan layanan keuangan untuk mengatasi tantangan dan peluang new normal,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper