Dorong Penjualan, Apple Inc Perluas Skema Cicilan Tanpa Bunga

Annisa Margrit
Minggu, 7 Juni 2020 | 06:51 WIB
Siluet karyawan yang menggunakan masker di depan logo Apple Inc. yang ditutup sementara karena corona virus di Ginza Tokyo, Jepang, Minggu (15/3/2020)./Bloomberg-Toru Hanai
Siluet karyawan yang menggunakan masker di depan logo Apple Inc. yang ditutup sementara karena corona virus di Ginza Tokyo, Jepang, Minggu (15/3/2020)./Bloomberg-Toru Hanai
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Apple Inc. tengah mempersiapkan layanan baru bagi para pengguna kartu kredit Apple Card, yang memungkinkan konsumen membeli produk-produknya dengan cicilan secara bulanan, sebagai salah satu upaya mendorong penjualan di tengah pandemi.

Bloomberg melansir Minggu (7/6/2020), Apple akan menawarkan skema cicilan tanpa bunga selama 12 bulan untuk iPad, Mac, Apple Pencil, keyboard iPad, serta monitor Mac XDR Display. Sementara itu, layanan yang sama dengan tenor 6 bulan diberikan untuk transaksi pembelian AirPod, Apple TV, dan HomePod.

Sumber Bloomberg yang tidak disebutkan identitasnya menyatakan layanan ini akan diluncurkan dalam beberapa pekan ke depan. Transaksi bakal dilakukan melalui kategori Apple Card di aplikasi Wallet yang ada di iPhone dan tagihannya langsung masuk ke tagihan bulanan Apple Card pembeli.

Layanan ini merupakan perluasan dari skema serupa yang diterapkan untuk iPhone pada tahun lalu, yang menawarkan cicilan tanpa bunga selama 24 bulan.

Terkait hal ini, Juru Bicara Apple menolak untuk berkomentar.

Selain diharapkan mampu mengerek penjualan, skema ini juga disusun untuk mendorong jumlah pengguna Apple Card. Sebelumnya, CEO Apple Tim Cook telah mengungkapkan pihaknya akan meluncurkan layanan pembayaran baru untuk produk selain iPhone, tapi tidak menyebutkan detailnya.

Pendapatan Apple hanya naik 1 persen secara year-on-year (yoy) pada kuartal kedua 2020, menjadi US$58,3 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$53 miliar.

Cook menyampaikan periode akhir Maret dan awal April 2020 sangat penuh tekanan, sebelum kemudian naik pada paruh kedua April 2020. Namun, Apple tidak memberikan proyeksi untuk periode berikutnya, sesuatu yang tidak pernah dilakukan selama lebih dari 10 tahun terakhir.

Pada Januari 2020, perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, AS itu memproyeksi penjualan dapat menyentuh US$63 miliar-US$67 miliar. Namun, setelah pandemi Covid-19 mulai merebak, Apple menarik proyeksi tersebut pada Februari 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper