Pengiriman Ponsel Pintar Ke Indonesia Merosot Akibat Corona

Rahmad Fauzan
Senin, 18 Mei 2020 | 18:48 WIB
Pengunjung berada di gerai ponsel pintar di sebuah pusat perbelanjaan, di Jakarta, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung berada di gerai ponsel pintar di sebuah pusat perbelanjaan, di Jakarta, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengiriman ponsel pintar ke pasar Indonesia pada kuartal I/2020  mencapai 7,5 juta buah atau turun hingga 7,3 persen secara tahunan dan 24,1 persen secara kuartalan.

Berdasarkan laporan resmi International Data Corporation (IDC) yang diterima Bisnis, Senin (18/5/2020), penurunan tersebut mencapai rekor terendah dalam dua tahun terakhir.

Pandemi virus corona (Covid-19) menjadi penyebab terjadinya penurunan yang dampaknya mulai terasa dalam beberapa pekan terakhir terakhir pada kuartal II/2020, dan dipastikan mempengaruhi kondisi pasar ke depan.

Namun, demikian beberapa merek mampu mempertahankan bisnisnya pada dua bulan pertama kuartal kedua dengan gangguan pasokan hanya terjadi pada Maret 2020. Pengiriman produk oleh produsen seperti Vivo bahkan melonjak lebih dari 25 persen, sedangkan Oppo sebesar 22 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Menurut IDC Indonesia, keberhasilan tersebut dikarenakan fasilitas produksi lokal dan pasokan komponen yang aman selama dua bulan pertama kuartal I/2020.

Adapun, tanda-tanda perlambatan pasar dimulai sekitar Maret 2020 ketika pemerintah mulai menerapkan langkah-langkah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serta penutupan outlet ritel untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yang berdampak pada penurunan permintaan smartphone.

Market Analyst, Client Devices, IDC Indonesia Risky Febrian memprediksi pasar ponsel pintar dalam negeri akan terus mengalami turbulensi hingga kuartal III/2020 dengan belum diatasi penyebaran virus corona.

“Namun, terlepas dari turbulensi akibat Covid-19, implementasi peraturan registrasi IMEI terus menjadi faktor positif yang berkelanjutan untuk industri smartphone lokal dan akan bermanfaat bagi lokal industri dalam jangka panjang," ujar Risky (18/5/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper