1.409 Asteroid Dekat Bumi Berpotensi Membahayakan, Akankah Jatuh dan Menubruk Planet Kita?

Saeno
Minggu, 10 Mei 2020 | 06:13 WIB
Asteroid: Sebanyak 1.409 asteroid dekat Bumi diklasifikasikan sebagai asteroid yang berpotensi membahayakan, yang dapat menimbulkan ancaman bagi planet tempat kita tinggal./solarsystem.nasa.gov
Asteroid: Sebanyak 1.409 asteroid dekat Bumi diklasifikasikan sebagai asteroid yang berpotensi membahayakan, yang dapat menimbulkan ancaman bagi planet tempat kita tinggal./solarsystem.nasa.gov
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini 10 Mei 2020 bertepatan dengan 17 Ramadan 1441 Hijriah. Malam 17 Ramadan, yakni pada Sabtu malam, dipercaya sebagai malam Lailatur Qadr, yakni malam saat pertama kali Alquran diturunkan.

Beberapa hari sebelum malam Lailatul Qadr, publik di Tanah Air disibukkan dengan isu akan terjadinya Dukhan atau hari kiamat. Isu, yang sempat viral dan beredar di media sosial itu, dikaitkan dengan kabar akan turun atau jatuhnya asteroid ke Bumi.

Isu akan jatuhnya benda luar angkasa yang menyebabkan kiamat  lantas menjadi perbincangan, hingga pihak Majelis Ulama Indonesia pun memberikan penjelasan bahwa kiamat adalah rahasia Allah. Tidak seorang bisa mengetahui bagaimana dan kapan kiamat akan terjadi.

Prediksi asteroid atau bintang jatuh melintasi bumi diperkirakan terjadi pada Jumat 8 Mei 2020. Sekarang, isu  soal waktu akan terjadinya kiamat sudah lewat. Tapi tak ada salahnya kita mengenal apa sesungguhnya benda yang disebut asteroid itu.

NASA, di laman solarsystem.nasa.gov menyebutkan bahwa asteroid, kadang-kadang disebut planet kecil, adalah bebatuan, sisa-sisa dari pembentukan awal tata surya kita sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.

"Sebagian besar puing-puing angkasa kuno ini dapat ditemukan mengorbit Matahari antara Mars dan Jupiter di sabuk asteroid utama. Ukuran asteroid berkisar dari Vesta - yang terbesar dengan diameter sekitar 329 mil (530 kilometer) - hingga badan yang lebarnya kurang dari 33 kaki (10 meter). Massa total semua asteroid yang digabungkan kurang dari Bulan," tulis NASA.

Meskipun sama seperti planet yang bergerak mengorbit Matahari, asteroid jauh lebih kecil dari planet.

Jumlah asteroid yang diketahui sejauh ini mencapai 958.274. Sebuah teori menyebutkan, hujan meteor di masa lalu menyebabkan hewan purba di masa lalu macam dinosaurus dan nama lainnya punah. Tak mengherankan jika muncul kekhawatiran atau dugaan bahwa asteroid menjadi ancaman bagi Bumi. Apalagi jika membayangkan seluruh 958.274 asteroid yang dikenal serta asteroid yang tidak dikenal tiba-tiba jatuh ke Bumi.

Sebagian besar asteroid berbentuk tidak beraturan, meskipun beberapa hampir bulat, dan mereka sering beradu atau bergesekan. Ketika mereka berputar mengelilingi matahari dalam orbit elips, asteroid juga berputar, kadang-kadang tidak menentu, juga jatuh ketika lepas dari orbit.

Lebih dari 150 asteroid diketahui memiliki bulan pendamping kecil (beberapa memiliki dua bulan). Ada juga asteroid biner (ganda), dengan dua benda berbatu yang berukuran hampir sama mengorbit satu sama lain, serta ada juga sistem asteroid rangkap tiga.


Komposisi Asteroid

Terdapat tiga kelas komposisi luas asteroid, yakni tipe C, S, dan M.

Asteroid tipe C (chondrite) adalah yang paling umum, mungkin terdiri dari tanah liat dan batuan silikat, serta  memiliki penampilan yang gelap. Mereka adalah salah satu benda paling kuno di tata surya.

S-type (stony) terbuat dari bahan silikat dan nikel-besi.

Tipe-M terbuat dari logam (nikel-besi).

Perbedaan komposisi asteroid terkait dengan seberapa jauh jarak dari dari matahari yang mereka bentuk. Beberapa asteroid mengalami suhu tinggi setelah terbentuk dan sebagian meleleh, dengan besi tenggelam ke tengah dan memaksa lava basaltik (vulkanik) muncul ke permukaan.

Gravitasi besar Jupiter dan pertemuan dekat yang sesekali dengan Mars atau objek lain mengubah orbit asteroid, menjatuhkannya dari sabuk utama dan melemparkannya ke ruang angkasa di semua arah, melintasi orbit planet-planet lain.

Asteroid liar dan fragmen asteroid menabrak Bumi dan planet-planet lain di masa lalu, memainkan peran utama dalam mengubah sejarah geologis planet-planet dan dalam evolusi kehidupan di Bumi.

Para ilmuwan terus memantau asteroid penyeberang Bumi, yang jalurnya memotong orbit Bumi, dan asteroid dekat Bumi yang mendekati jarak orbit Bumi dalam jarak sekitar 45 juta kilometer (28 juta mil) dan dapat menimbulkan bahaya dampak.

Sejauh ini deteksi asteroid dilakukan dengan menggunakan Radar. Para ilmuwan dapat belajar banyak tentang orbit, rotasi, ukuran, bentuk, dan konsentrasi logam asteroid.

Klasifikasi Asteroid
Mayoritas dari asteroid yang diketahui selama ini mengorbit di dalam sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter yang merupakan sabuk utama. Umumnya mereka "bergerak" dengan orbit yang tidak terlalu panjang. "Sabuk tersebut diperkirakan mengandung antara 1,1 dan 1,9 juta asteroid yang berdiameter lebih dari 1 kilometer, dan jutaan yang lebih kecil," tulis NASA..

Pada awal sejarah tata surya, gravitasi Yupiter yang baru terbentuk mengakhiri pembentukan benda-benda planet di wilayah ini dan menyebabkan benda-benda kecil bertabrakan satu sama lain, memecahnya menjadi asteroid yang kita amati hari ini.

Trojan Asteroid

Asteroid ini berbagi orbit dengan planet yang lebih besar, tetapi tidak bertabrakan dengan planet karena mereka berkumpul di sekitar dua tempat khusus di orbit (disebut titik Lagrang L4 dan L5). Di sana, tarikan gravitasi dari matahari dan planet diimbangi dengan kecenderungan trojan untuk terbang keluar dari orbit.

"Trojan Jupiter membentuk populasi paling signifikan dari asteroid trojan. Diperkirakan jumlahnya sama banyaknya dengan asteroid di sabuk asteroid. Ada Mars dan Neptunus," tulis NASA.

NASA mengumumkan penemuan trojan Bumi pada tahun 2011.

Near-Earth Asteroids (Asteroid dekat Bumi)

Benda-benda ini memiliki orbit yang melintas dekat Bumi. Asteroid yang benar-benar melintasi jalur orbit Bumi dikenal sebagai pelintas-Bumi.

Pada 19 Juni 2013, 10.003 asteroid dekat-Bumi diketahui keberadaannya. Asterid dengan diameter lebih dari 1 kilometer jumlahnya diperkirakan sebanayka 861. Sebanyak 1.409 asteroid dekat Bumi ini diklasifikasikan sebagai asteroid yang berpotensi membahayakan,  yang dapat menimbulkan ancaman bagi planet kita..

Lantas, akankah asteroid itu benar-benar akan jatuh dari orbitnya dan menubruk Bumi? Hingga saat ini belum ada ilmuwan yang bisa memastikannya. 

Satu hal yang perlu diingat, seperti diutarakan Peneliti Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Abdul Rachman, asteroid bergerak mendekati Bumi karena mereka bergerak sesuai orbitnya dan tidak berarti akan menabrak Bumi.

"Sekali lagi, kita tidak perlu terlalu khawatir, apalagi dikaitkan dengan tanggal 15 Ramadhan, dari segi dalil agama tidak ada dan dari segi sains tidak ada (asteroid) yang mendekat. Tapi, kembalikan semuanya kepada Allah, karena kita bisa mati kapan saja," kata Abdul Rachman saat menyampaikan kajian mengenai meteor jatuh dan bencana di Bumi lewat siaran langsung dari Bern, Swiss, Minggu malam (3/5/2020) seperti ditulis Antara.

Abdul menjelaskan asteroid bisa bergerak mendekat atau menjauh dari Bumi. Asteroid bisa bergerak hingga berjarak 10 juta kilometer dari Bumi, tetapi tidak berarti akan menabrak.

"Tidak perlu khawatir, semakin lama pengamatan keantariksaan semakin teliti. Dari 1999 hingga 2018 jumlah asteroid semakin meningkat yang bisa kita amati, sehingga antisipasi kita lakukan setelah bisa diamati. Jadi jangan khawatirkan pada tanggal tertentu akan terjadi sesuatu," katanya.

Menurut tabel data NEO Earth Close Approaches, ada lima asteroid (2009 XO, 2020 JE, 2020 JF, 2020 HM4, 2016 HP6) yang mendekat ke arah Bumi pada 7 Mei 2020. Selanjutnya ada satu asteroid (2020 HB6) yang mendekati Bumi pada 8 Mei, dan asteroid 2020 HC6 bergerak mendekati Bumi pada 9 Mei 2020.

Asteroid-asteroid itu diklasifikasikan sebagai asteroid apollo yang diameternya 16 meter hingga 470 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : solarsystem.nasa.gov
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper