Alkes Covid-19 Jadi Rebutan Dunia, Diaspora Diminta Turun Tangan

Nyoman Ary Wahyudi
Kamis, 9 April 2020 | 23:06 WIB
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020)./ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak A/Pool
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020)./ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak A/Pool
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan bahwa saat ini kebutuhan alat kesehatan terkait dengan penanganan Covid-19 tengah menjadi rebutan banyak negara.

Test kit dan ventilator hari-hari ini tengah diincar oleh banyak negara. Dengan demikian, ketersediaan uang di satu negara tidak cukup memenuhi alat kesehatan tersebut,” kata Bambang saat memberi pemaparan dalam virtual launching Program Skema Kolaborasi Riset-Inovasi Diaspora Indonesia melalui konferensi video, Kamis (9/4/2020).

Menristek menggarisbawahi kemandirian alat kesehatan mulai menjadi kebutuhan setiap negara berkaitan dengan upaya penanganan Covid-19. Dengan demikian, menurutnya, langkah itu dapat dimulai melalui komunitas riset dan teknologi yang berada di dalam negeri dan luar negeri.

“Kita menyadari Covid-19 itu bukan lagi agenda lokal, melainkan global. Ketika kita bicara agenda lokal, tidak mungkin diselesaikan oleh satu negara, harus melibatkan warga internasional, kita ingin diaspora ikut berkontribusi,” ujarnya.

Pihaknya, kata Bambang, mendorong proses penghiliran hasil riset menjadi inovasi tepat guna sebagai daya saing bangsa dalam menyediakan alat kesehatan Covid-19.

“Industri di Indonesia belum biasa untuk membuat ventilator, kami mengajak diaspora untuk benar-benar berkontribusi di dalam pembuatan alat kesehatan itu,” katanya.

Sebelumnya, Bambang menjelaskan bahwa pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan strategis dan berkelanjutan yang bisa menjembatani kepentingan diaspora dan ilmuwan dalam negeri. Apabila jembatan tersebut sudah kokoh dibangun, dia meyakini budaya riset nasional akan lebih berkualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Zufrizal
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper