Lawan Corona, KSP Didukung Kominfo Luncurkan Aplikasi 10 Rumah Aman

Akbar Evandio
Selasa, 31 Maret 2020 | 20:22 WIB
Aplikasi 10 Rumah aman hasil kolaborasi sejumlah pihak untuk memutus rantai penyebaran virus Corona/kominfo.go.id
Aplikasi 10 Rumah aman hasil kolaborasi sejumlah pihak untuk memutus rantai penyebaran virus Corona/kominfo.go.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kantor Staf Presiden didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Aplikasi 10 Rumah Aman. Aplikasi berbasis komunitas itu diluncurkan agar bisa digunakan masyarakat dan Pemerintah dalam menghadapi wabah virus Corona penyebab Covid-19.

Kepala KSP Moeldoko menjelaskan melalui aplikasi 10 Rumah Aman diharapkan akan menciptakan efek berantai dalam memutus penyebaran Covid-19.

“Bisa diterapkan dengan cepat, saudara-saudara kita yang selama ini sulit untuk #diRumahSaja dapat terbantu untuk berada di rumah. Kemudian secara bersama kita mengalahkan Covid-19,” ujar Moeldoko dalam teleconference dari Kantor Staf Presiden Jakarta, Selasa (31/03/2020).

Aplikasi 10 Rumah Aman merupakan kolaborasi perusahaan anak negeri dari beragam sektor yaitu WIR Group, COMPRO, Prixa.ai, Disrupto serta perusahaan komunikasi dan konten anak negeri, Kennedy Voice Berliner (KVB).

Di tempat terpisah Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan, pihaknya mendukung Kantor Staf Presiden dalam mengembangkan aplikasi 10 Rumah Aman dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Teknologi AI menghubungkan data berbasis peta dan lingkungan sekitar melalui perangkat telepon seluler dan terhubung dengan platform media sosial.

“Aplikasi 10 Rumah Aman mengoptimalkan teknologi Artificial Intelligence untuk membantu masyarakat memeriksa secara mandiri menggunakan alat diagnosis berbasis AI dan melihat peta untuk menghindar dari paparan Covid-19,” jelasnya dalam teleconference dari kediaman di Jakarta Selatan.

Menteri Johnny menambahkan bahwa aplikasi ini juga ingin memastikan seluruh masyarakat tetap berada di dalam rumah: bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, saling mengingatkan dan menjaga agar selalu dalam keadaan sehat dan baik dengan menjaga jarak aman (social/physical distancing).

Menteri Johnny menyebutkan lima fitur yang bisa dimanfaatkan pengguna aplikasi 10 Rumah Aman.

“Ada pengukuran suhu berkala, berbagi masakan/makanan, inspirasi hidup sehat, periksa mandiri dan update peta sebaran individu berdasarkan suhu tubuh normal atau di atas normal,” tuturnya.

Dia menyatakan aplikasi tersebut akan menghadirkan toko daring (dalam jaringan) yang menjual kebutuhan sehari-hari dengan harga resmi tanpa ada permainan harga, misalnya bahan makanan dari para petani dari Rego Pantes dari 8Villages, Sayur Box dan TaniHub.

“Ada pula konsultasi kesehatan dari Prixa, program edutech dari Cakap, donasi bersama Wahid Foundation, obat-obatan dan alat kesehatan dari Kimia Farma, Mediv-Kimia Farma, Alfa Group, Alfamind, DAV, serta konten kolaborator dari anak negeri yaitu WIR Group, Compro, DISRUPTO dan Kennedy Voice Berliner,” jelas Menteri Kominfo.

Untuk memudahkan akses masyarakat, aplikasi 10 Rumah Aman akan terintegrasi dengan beberapa aplikasi lain seperti ChatBot covid19.go.id, PeduliLindungi, Halodoc, Alodokter, Good Doctor, Sahabatdokter, SehatQ, Sehatpedia dan KlikDokter.

Johnny melanjutkan pada dasarnya penggunakan fitur aplikasi daring sama dengan aktivitas nyata sehari-hari atau luring (di luar jaringan). Setiap pengguna aplikasi dapat melakukan tahapan, seperti memulai dengan mengukur suhu tubuh pada diri sendiri dan seluruh penghuni rumah setiap hari.

“Melakukan pemeriksaan mandiri dengan menggunakan alat diagnosis berbasis Artificial Intelligence (AI). Tujuannya agar tidak terburu-buru pergi menemui petugas kesehatan di rumah sakit sekaligus menerapkan semangat membantu dan meringankan kerja petugas kesehatan,” lanjutnya.

Dia menyatakan bahwa pemerintah mengapresiasi setiap inisiatif kolaborasi dan gotong royong untuk mencegah penularan Covid-19. Melalui aplikasi ini diharapkan upaya Melawan Covid-19 dengan pendekatan berbasis komunitas, teknologi AI dan O2O (Online to Offline) akan lebih optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper