Dampak Virus Corona, Peluncuran iPhone 5G Berpotensi Delay

Annisa Sulistyo Rini
Jumat, 6 Maret 2020 | 22:15 WIB
Seorang petugas polisi yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati toko Apple yang tutup di Shanghai, China, pada 5 Februari 2020./ Qilai Shen - Bloomberg
Seorang petugas polisi yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati toko Apple yang tutup di Shanghai, China, pada 5 Februari 2020./ Qilai Shen - Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Peluncuran iPhone 5G berpotensi tertunda dengan penyebaran virus corona saat ini.

Dilansir dari Bloomberg, produsen iPhone, Apple Inc. sangat mengantisipasi potensi penundaan rilis produk terbarunya karena virus asal Wuhan, China ini.

Hal ini berdasarkan informasi dari Bank of America (BofA), yang mengutip percakapan dengan seorang ahli terkait rantai pasokan perusahaan raksasa teknologi itu.

Sang ahli, Elliot Lan, menuliskan bahwa peluncuranvirus corona iPhone 5G pada musim gugur berpotensi delay selama satu bulan. Selain itu, launching iPhone SE2 bakal tertunda dalam beberapa bulan karena masalah suplai dan pelemahan permintaan di tengah merebaknya  atau covid-19.

Analis BofA Wamsi Mohan menyatakan waktu peluncuran produk baru iPhone bakal ditentukan oleh kondisi produksi pada April dan Mei.

Sementara itu, saham Apple melemah 3,8 persen pada perdagangan pre-market, Jumat (6/3/2020). Harga saham raksasa teknologi ini pun turun lebih dari 10 persen dari rekor penutupan pada Februari, yang utamanya disebabkan oleh virus corona.

Para analis pun mencermati dampak yang kemungkinan dihadapi Apple pada rantai pasokan dan juga penjualannya.

Pada hari yang sama, Deutsche Bank memangkas target harga saham Apple dari US$305 per saham menjadi US$295 karena ketidakpastian yang disebabkan oleh penyebaran virus corona.

Pada awal pekan ini, pabrikan iPhone Hon Hai Precision Industry Co. menyatakan pabriknya yang berada di China bakal mulai beroperasi secara normal pada akhir bulan ini.

BofA menegaskan ratingnya dan target harga untuk saham Apple di level US$350 dengan mempertimbangkan cash balance yang cukup baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper