Punya Pasar Jumbo, Fintech Lending Indonesia Mudah Ekspansi

Rahmad Fauzan
Selasa, 3 Maret 2020 | 17:18 WIB
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi finansial (tekfin/fintech) peer-to-peer (P2P) lending asal Indonesia dinilai lebih mudah dalam melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri dibandingkan dengan perusahaan lainnya di kawasan Asia Tenggara.

Head of Crowdfunding Working Group Asosiasi Fintech Indonesia (AFTech) Edward Ismawan Chamdani mengatakan di antara negara-negara di kawasan Asean, fintech lending nasional diuntungkan dengan potensi pasar yang jauh lebih besar.

"Basis operasi, pengalaman, dan skala bisnis di Indonesia yang lebih besar membuat fintech lending dalam negeri menjadi lebih mudah berekspansi. Skala operasi yang lebih besar dan kompleks yang sudah dilalui akan membuat perusahaan lebih mudah dalam menjalankan bisnis di negara dengan populasi yang lebih kecil," ujar Edward kepada Bisnis.com, Selasa (3/3/2020).

Selain itu, lanjutnya, pengalaman menjalankan platform berbasis teknologi dan data/analisa yang sudah terkumpul sejak menjalani operasional di Indonesia, akan mempermudah fintech lending dalam negeri dalam membuat parameter yang sesuai dengan teritorial baru.

Dia menambahkan, secara garis besar sektor fintech tidak jauh berbeda dari industri finansial lainnya, dengan fokus keberadaannya perlu didukung oleh empat hal. Pertama, pangsa pasar target peminjam yang jelas.

Kedua, dukungan pendanaan, baik dari institusi maupun individu. Ketiga, perizinan dan compliance sesuai yurisdiksi masing-masing negara. Keempat, platform teknologi yang memadai untuk mendukung operasional agar scalable.

Namun demikian, ujar Edward, hal yang menjadi salah satu kendala terbesar bagi perusahan fintech lending Indonesia untuk dapat merambah ekosistem negara lain adalah perizinan.

"Kendala terbesar untuk ekspansi tentu perizinan terkait regulasi setempat, sehingga peran dari mitra lokal yang mengerti dan mempunyai jaringan makin penting," kata Edward.

Terkait dengan hal tersebut, Co Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan perusahaan yang kini telah berekspansi ke Thailand dan Filipina itu selalu berkoordinasi dengan bank sentral dan otoritas jasa keuangan di negara setempat. Adapun, mitra lokal Investree merupakan badan yang dimiliki oleh lembaga perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper