Startup Tahap Awal Kedepankan Efisiensi, Ketimbang 'Bakar Uang'

Rahmad Fauzan
Senin, 17 Februari 2020 | 23:53 WIB
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Ilustrasi startup./olpreneur.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan rintisan atau startup tahap awal diyakini bakal mengedepankan langkah efisiensi seiring dengan berkurangnya aksi 'bakar uang' yang mulai ditinggalkan oleh pemain-pemain besar seperti Gojek dan Tokopedia.

Hal itu diungkapkan Co-Founder dan CEO IZY.ai, salah satu perusahaan rintinsan hotel virtual, Gerry Mangentang.

Menurut Gery, hal tersebut terjadi karena pihak investor tidak lagi sekedar mempertimbangkan daya tarik (traction), melainkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan rintisan tahap awal diperkirakan akan ikut mengurangi aksi 'bakar uang'.

"Saat ini, dari startup early stage sudah mulai ditanyakan apakah bisnis yang dijalankan sudah revenue bases. Jadi, cash flow itu penting," ujar Gery kepada Bisnis, Senin (17/2/2020).

Pihak investor pun dikatakan bakal menjadi lebih fokus dalam hal meraup keuntungan sejak pertama dana digelontorkan kepada perusahaan rintisan, tanpa harus melakukan aksi 'bakar uang'.

Sebaliknya, perusahaan rintisan tahap awal pun mau tidak mau harus dapat meyakinkan para investor bahwa perusahaan memiliki prospek yang kuat dalam menghasilkan keuntungan serta menjamin bisnis yang dijalankan berkelanjutan (sustainability).

Dihubungi terpisah, Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani memperkirakan tren untuk tidak lagi melakukan aksi bakar uang oleh beberapa perusahaan rintisan besar juga akan diikuti oleh perusahaan rintisan tahap awal.

Hal tersebut, kata Edward, tidak lepas dari kondisi bahwa pihak investor sudah mulai melihat pergeseran yang terjadi. Investor diperkirakan akan cenderung menggelontoran dana kepada perusahaan-perusahaan rintisan di sektor-sektor dengan tingkat pertumbuhan tinggi serta menjanjikan.

Selain itu, untuk pendanaan tahap awal yang nilainya tidak begitu besar, para investor bakal menjadi lebih leluasa dalam memberikan keputusan, mengingat tingkat pertumbuhan perusahaan rintisan yang masih jauh dari mature.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper