Porsi Investasi Satelit Multifungsi Ditentukan Kuartal I/2020

Rahmad Fauzan
Rabu, 5 Februari 2020 | 21:02 WIB
Ilustrasi satelit komunikasi/Wikimedia Commons
Ilustrasi satelit komunikasi/Wikimedia Commons
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Penentuan porsi nilai investasi proyek Satelit Multifungsi (Satelit Republik Indonesia/Satria) ditargetkan dilakukan pada kuartal I/2020.

Adapun, menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika proses penentuan nilai investasi  harus menunggu proses pembahasan antara perusahaan sponsor dengan badan usaha pelaksana rampung. Proses itu ditargetkan selesai pada kuartal I/2020.

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Anang Latif mengatakan PT Satelit Nusantara Tiga selaku badan usaha pelaksana akan melakukan pembahasan dengan BPI France dari Prancis dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) selaku perusahaan sponsor mengenai porsi pendanaan.

"Kalau [pembahasan] sudah final, badan usaha pelaksana akan laporan ke kami [Bakti]," ujar Anang seusai Rapat Kerja Menkominfo dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Anang melanjutkan, ke depannya BPI France dari Prancis dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) juga akan menggandeng beberapa sindikasi, baik itu perusahaan-perusahaan dari Eropa maupun dari China.

Namun demikian, tambah Anang, proses financial closing Proyek Satelit Multifungsi terbilang cukup rumit. Pasalnya, berbeda dari Proyek Palapa Ring yang hanya melibatkan bank-bank nasional dan pembiayaan lingkup domestik, pembiayaan Proyek Satelit Multifungsi lebih ketat karena melibatkan pemangku kepentingan internasional.

"Hampir 90 persen perangkat dalam proyek ini komponen asing, dan pembiayaan pun menghadirkan asing. Sehingga prosesnya cukup ketat," tutur Anang.

Adapun, fase konstruksi baru akan dimulai setelah proses financial closing rampung pada kuartal I/2020 dengan masa konstruksi ditargetkan mulai dari kuartal I/2020 dan rampung pada kuartal III/2023.

Pada kuartal IV/2020, Kemenkominfo menargetkan Proyek Satelit Multifungsi dapat diluncurkan serta mulai beroperasi.

Perlu diketahui, penyediaan satelit dinilai merupakan satu-satunya teknologi akses yang cepat dan efisien untuk menangani lokasi-lokasi yang sulit terjangkau. Kondisi geografis yang cukup menantang dalam penyediaan jaringan terestrial di wilayah tersebut merupakan alasan utama sehingga teknologi satelit menjadi solusi yang tepat guna.

Kehadiran Satelit Multifungsi, diharapkan menjadi jawaban dari masalah konektivitas di kurang lebih 150.000 titik layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper