XL: Fokus Investasi Kami Lebih ke Luar Jawa

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 18 November 2019 | 10:44 WIB
Teknisi PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melakukan pemeliharaan perangkat pada menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (15/4/2019)./Bisnis-Rachman
Teknisi PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melakukan pemeliharaan perangkat pada menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (15/4/2019)./Bisnis-Rachman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata menampik laporan Opensignal yang menyebut bahwa operator seluler 'tebang pilih' dalam menggelar jaringan. 

Presiden Direktur & CEO XL Dian Siswarini mengatakan dalam menenggelar jaringan, perseroan tidak hanya berfokus pada wilayah Jawa, tetapi juga luar Jawa. 

Tidak hanya itu, saat ini pembangunan jaringan di luar Jawa menjadi prioritas bagi XL Axiata. 

Perseroan menganggarkan belanja modal Rp7,5 triliun pada 2019. Mayoritas dari belanja modal yang dianggarkan dimanfaatkan untuk memperkuat dan ekspansi jaringan, khususnya di luar Jawa. 

“Dalam hal pengembangan LTE, fokus kami tidak hanya kota besar, tapi juga menjangkau kota-kota kecil bahkan fokus investasi kami lebih ke luar Jawa dibandingkan dengan pulau Jawa,” kata Dian kepada Bisnis.com, Senin (18/11/2019). 

Dian menambahkan untuk menjangkau daerah sepi penduduk, perseroan bekerja sama dengan pemerintah dengan memanfaatkan BTS USO. 

PT XL Axiata Tbk berencana membangun 21.000 BTS pada 2019. XL Tidak merinci jumlah BTS 4G yang ingin dibangun. Tercatat, pada akhir 2018, total BTS yang dioperasikan XL untuk semua teknologi sebanyak 118.596 BTS. Jumlah tersebut bertambah sebanyak 10.665 BTS selama periode Januari–September 2019.  

XL Axiata juga mendorong fiberisasi pada tahun ini. XL menargetkan untuk fiberisasi 50% dari jaringan yang dimiliki hingga akhir tahun.

Sebelumnya, OpenSignal, sebuah perusahaan swasta yang mengkhususkan diri dalam pemetaan cakupan nirkabel, menyampaikan bahwa wilayah pedesaan di Indonesia belum terlalu banyak tersentuh jaringan 4G.

Operator cenderung mengincar pembangunan jaringan di daerah dengan penduduk padat karena menguntungkan secara komersial. Tren tebang pilih bangun jaringan, juga terjadi di negara tetangga seperti di Filipina dan Malaysia.

Peneliti OpenSignal, Hardik Khatri mengatakan bahwa meskipun sejumlah pihak mengklaim jaringan 4G telah berada hampir di seluruh Indonesia, tetapi faktanya ada kesenjangan konektivitas antara daerah pedesaan yang jarang penduduk dibandingkan dengan perkotaan yang padat penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper