Kolaborasi ITS dan UNJ Menangi Kompetisi IFF 2019 dengan Bionika

Akbar Evandio
Selasa, 12 November 2019 | 14:08 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA –Empat tim memenangkan kompetisi Ideanation Future Future Festival (IFF) 2019, acara yang menggabungkan Innovation Talks, Innovation Exhibition, IdeaPitch Battle agar inovator dan investor bisa langsung berinteraksi berbagi ide dan memperkenalkan produk.

Mereka yang terpilih antara lain SKC MET dari Institut Teknologi Bandung di kategori Effective and Cost Efficient Technology in Solving Problems in Coal Mining Industry. Kemudian Bhuvana dari Institut Teknologi Bandung di kategori Innovation in Coal Mining Industry Related with Enviroment & Community Development.

Sementara itu, dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Negeri Jakarta dengan Bionika di kategori Innovation in Renewable Energy Sector dan terakhir Filteks dari Universitas Diponegoro pada ketegori Applied Technology: Green Tech & Natural Disaster Management. Dimana, Kelompok Bionika dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menjadi pemenangnya. Juara umum tersebut mendapatkan total hadiah sebesar Rp112 juta.

Pada perlombaan ini, para pemenang kompetisi Ideanation 2019 masing-masing mendapatkan hadiah uang pembinaan senilai Rp100 juta, sementara runner up mendapatkan hadiah Rp 50 juta. Kemudian, empat tim dari setiap kategori akan diadu kembali melalui IdeaPitch Battle untuk menjadi Juara Umum dan memenangkan hadiah Rp12 Juta.

Sebeumnya, sebanyak delapan finalis dari empat kategori ditantang untuk mempresentasikan gagasan karya inovatifnya di hadapan para juri pada sesi IdeaPitch Battle dalam rangkaian IFF 2019. Karya mereka dinilai oleh dewan juri yaitu CEO MCM dan MPI GDP Venture Antonny Liem, Founder Narasi Najwa Shihab, Komisioner Ideanation dan Komisaris Unit Bisnis Baramulti Grup Angela Soedjana, serta Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

Chief Financial Officer (CFO) Bionika Afi Nur Nafisah mengatakan bahwa bionika adalah penerapan inovasi dibidang teknolgi energy terbarukan untuk mengubah biogas menjadi energy listrik siap pakai, dengan mengolah kotoran sapi yang telah difermentasi sampai menghasilkan biogas

“Dimasukan ketabung buat meminimalisir tekanan baru masuk ke jenset di convert dari biogas ke listrik. Beda dari yang lain karena produk kami memiliki converter kit yang mengubah biogas menjadi listrik, selain itu jenset yang digunakan ini duel fuel bisa memakai biogas atau bensin, jadi kalau bensin habis bisa pakai biogas,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Senin, (11/11/2019).

Afi pun menceritakan proses kolaborasi dengan ITS untuk menciptakakan Bionika, adalah pertemuannya dengan CEO Bionika Richardo Petricius Utoyo yaitu mahasiswa dari Fakultas Teknik Industri ITS lewat Kompetisi Mahasiswa Indonesia (KMI).

“Di sana [KMI] kebetulan ada sarah sechan untuk pemilihan untuk ketua ISEN [Indonesian Students Entrepreneur Network], Richardo jadi ketua dan aku jadi sekertaris akhirnya banyak ngerjain project bareng sampai berakhir di agenda kemarin,” paparnya.

Dengan dua personil dari setiap kampus, UNJ dan ITS sepakat untuk menjadi tim dan membentuk biogas. Afi menambahkan bahwa Bionika penting karena masa mendatang manusia berpotensi dalam kebutuhan energy.

“Indonesia sangat berpotensi besar terhadap pemanfaatan limbah, kompos, food waste, dan lainnya. Seperti, Indonesia merupakan pemasok limbah sawi terbesar di dunia yang kandungannya [punya potensi] lebih baik bila di convert ke listrik. Serta, Kolaborasi itu harus banget inovasi tidak bisa berdiri sendiri, ITS yang kuat di teknologi dan kami menyempurnakan lewat marketing dan financial”, jawabnya.

Dosen Pembimbing dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (FE UNJ) Muhammad Yusuf mengapresiasi pencapaian dari kolaborasi anak didiknya bersama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Imbuhnya, Ide besar dalam berkolaborasi lintas kampus merupakan langkah nyata membangun Indonesia yang lebih cerah.

“Selamat untuk tim Bionika menjadi terang dalam gelap lewat solusi terhadap permasalahan adalah penting. Kolaborasi membuka jalan bahwa anak muda mampu untuk memproduksi inovasi menjadi suatu hal yang nyata di berbagai bidang," ujarnya saat dihubungi oleh Bisnis, Senin, (11/11/2019).

Chairman of Ideanation 2019 Achmad Kadhafi Sapiie  mengatakan bahwa IFF 2019 diyakini mampu menciptakan ekosistem inovasi yang melibatkan pelaku bisnis, lembaga pendidikan, dan berbagai pihak lainnya untuk menciptakan suatu terobosan yang berguna bagi masyarakat.

"Kami ingin mendorong anak muda menjadi inovator. Sebab, masih banyak masalah bangsa ini yang belum terselesaikan. Dengan inovasi anak muda, diharapkan bisa menjadi problem solver untuk menjadikan Indonesia lebih baik pada masa depan," ujarnya di Ciputra Artpreneur, Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper