Sisa Tahun Ini, XL Fokus Tekan Churn Rate

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 4 November 2019 | 16:00 WIB
XL Axiata Tower, Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
XL Axiata Tower, Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. berfokus dalam meningkatkan kenyamanan pelanggan dan menekan angka keluar-masuk pelanggan atau churn rate pasa sisa tahun ini, melalui penambahan fitur di aplikasi AXISnet.

Group Head Jabodetabek Region XL Axiata Francky Rinaldo Pakpahan mengatakan fitur-fitur baru yang dikeluarkan oleh perseroan bertujuan untuk mengenal pelanggan lebih dekat. 

Dia mengatakan dengan mengetahui profil pelanggan, diharapkan dapat menekan churn rate yang terjadi. Hanya saja, Francky tidak menyebutkan nilai churn di XL Axiata saat ini. 

Diketahui pada kuartal III/2019, jumlah pelanggan XL menyusut 1,1 juta dibandingkan dengan kuartal II/2019, dari 56,6 juta menjadi 55,5 juta. Penyebabnya, persaingan industri telekomunikasi yang makin ketat. 

“AXISnet  ini salah satu cara untuk menekan churn. Semoga dengan lebih mengenal pelanggan melalui aplikasi ini, kami jadi tahu profil mereka sehingga XL dan Axis bisa memberikan sesuatu sehingga mereka lebih loyal,” kata Francky di Jakarta, Senin (4/11/2019). 

Selain dilengkapi dengan sejumlah fitur menarik seperti fitur kunci pulsa, yang dapat mengunci agar pulsa tidak tersedot saat kuota Internet habis, AXISnet juga dilengkapi dengan  fitur Special Offer Customized Product, yang dapat mengindentifikasi karakter pelanggan dalam menggunakan layanan AXIS. Fitur ini akan memberikan penawaran paket AXIS dengan harga atau promo spesial sesuai kebutuhan pelanggan. 

Salah satu paket yang ditawarkan adalah paket kuota sebesar 80 GB dengan harga murah yaitu Rp94.500. Artinya harga rata-rata kuota per GB di paket tersebut sekitar Rp1.200. Paket ini untuk pemakaian 30 hari. 

Mengenai paket murah tersebut, Francky mengatakan bahwa paket murah merupakan salah satu cara dalam merangkul pelanggan yang ingin pindah. XL Axiata memiliki mesin cerdas yang dapat membaca perilaku dan keaktifan pelanggan, termasuk peluang pelanggan tersebut untuk churn.

Dia berharap dengan harga murah yang ditawarkan, pelanggan yang awalnya ingin churn, membatalkan niatnya. 

“Mesin itu bisa membaca, kemungkinan orang ini besok churn karena tidak aktif menggunakan data. Makanya kami kasih stimulus,” kata Francky. 

Francky menampik bahwa kuota murah kontradiktif dengan strategi perusahaan yang ingin meningkatkan harga layanan atau up selling. Sebab, penawaran kuota murah hanya diberikan kepada pelanggan tertentu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper