Luhut Berharap Unicorn Indonesia Bisa Bertambah

Ropesta Sitorus
Jumat, 1 November 2019 | 00:55 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./Antara
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koodinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan optimistis jumlah unicorn asal Indonesia akan bisa meningkat dari saat ini 4 perusahaan, yakni Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak.

Mengutip data Hurun Research Institute bulan lalu, Luhut mengatakan bahwa Indonesia masuk dalam 10 negara penghasil unicorn terbanyak di dunia.    

“Indonesia masih jauh tertinggal dari Tiongkok, yang memiliki 206 unicorn, Amerika Serikat punya 203, India memiliki 21 unicorn, Inggris punya 13. Indonesia punya empat, Gojek, Tokopedia dan Bukalapak tapi saya optimistis angka ini bisa terus meningkat,” ujarnya.      

Hal ini disampaikan Luhut saat membuka Archipelagic and Island States (AIS) Startup and Business Summit 2019 yang dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (31/10/2019).      

Dalam kesempatan tersebut dia juga menyatakan kebanggaannya terhadap usaha rintisan bidang digital di Indonesia.

Menurutnya, usaha-usaha rintisan bidang digital di Indonesia akan menjadi penggerak ekonomi dunia di masa depan.

“Ada dua alasannya pertama adalah peluang yang besar di sektor ekonomi digital, Indonesia memiliki 171 juta pengguna internet dan 130 juta pengguna smartphone adalah peluang bagi ekonomi digital. Alasan kedua ada ribuan bahkan jutaan produk kreatif Indonesia menunggu untuk dikelola sebagai produk digital,” ujarnya.

Lewat forum tersebut, dia berharap peluang-peluang kerja sama akan semakin terbuka untuk membuat startup di negara-negara peserta AIS dapat lebih maju dan berkembang.      

“Kita tunjukkan kepada teman-teman kita negara AIS  untuk melihat bahwa Indonesia ini sedang berkembang, kalian juga bisa ajak startup-startup mudamu untuk melakukan ini,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Luhut juga menyampaikan situasi ekonomi Indonesia terakhir. Menurutnya, Indonesia saat ini tidak akan lagi mengekspor bahan mentah.     

“Saya harap negara-negara AIS juga mulai melakukan hal yang sama, karena kita sudah terlalu lama seperti. Kita harus berkembang. Indonesia sekarang sedang mengembangkan transportasi listrik, saya harapkan tahun depan penggunaan transportasi ini semakin meningkat. Selain baik untuk lingkungan, ini juga memberi nilai tambah ekonomi yang bisa mencapai 10-15 kali lipat,” tuturnya.

Forum-forum AIS SBS antara lain berupa Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi dan Pertemuan Tingkat Menteri AIS Forum.

Acara ini dihadiri oleh delegasi dari 23 negara yaitu Bahrain, Fiji, Komoro, Papua Nugini, Guinnea Bissau, Irlandia, Jamaica, Jepang, Kiribati, Madagascar, Maladewa, Malta, Marshall Island, Palau, Filipina, Samoa, Seychelles, Srilanka, Saint Kitss and Navis, Timor Leste, Tonga, Cabo Verde, Papua Nugini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper