Google Siapkan Teknologi Artificial Intelligence di Mesin Pencarinya

Hadijah Alaydrus
Sabtu, 26 Oktober 2019 | 00:59 WIB
Logo Google./Bloomberg-Ore Huiying
Logo Google./Bloomberg-Ore Huiying
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG -- Google akan memperkuat layanan mesin pencari dengan teknologi kecerdasan buatan. Hal ini dinilai sebagai perubahan paling signifikan dalam sejarah perusahaan.

Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) ini berguna untuk menafsirkan miliaran pencarian yang ditangani Google setiap harinya.

Rencana penguatan teknologi mesin pencari Google tersebut diumumkan perusahaan pada Jumat (25/10/2019). 

Kepala Mesin Pencarian Alphabet Inc. Ben Gomes mengungkapkan teknologi ini akan membantu pencarian di Google berdasarkan kalimat yang mendekati bahasa aslinya, maupun kalimat yang rumit.

"Kami masih sangat jauh dari menyelesaikan masalah secara keseluruhan, tetapi ini merupakan langkah besar ke depannya," ujar Gomes, Jumat.

Google tidak memiliki rival setara dalam situs pencarian. Namun, pengembangan teknologi pencarian hingga ke inti sangat penting untuk menjagakeunggulan di ranah yang rawan persaingan. Di komputasi suara. Google kini tengah bersaing dengan Amazon.com Inc. 

Sistem baru ini mengandalkan alat intelijen buatan Google yang dirancang untuk menguraikan kalimat yang panjang dan rumit, alih-alih dari sekadar untaian kata-kata. 

Dalam pengujian teknologi baru tersebut, Gomes mengatakan hasil pencarian menjadi jauh lebih tepat. 

Setiap kesalahan untuk pencarian Google mempengaruhi seluruh industri yang bergantung padanya dalam hal trafik situs. Selama bertahun-tahun, Google telah jauh berkembang dalam hal tampilan. Sekarang, Google dapat menunjukkan lebih banyak hasil untuk beberapa pencarian, seperti informasi penerbangan, atau kutipan teks dari situs web ke dalam fitur cuplikan. 

Sejumlah pesaing di bawahnya mengeluh kepada regulator bahwa tindakan Google bersifat antikompetitif.

Gomes mengatakan sistem baru ini menghasilkan pencarian yang lebih banyak dengan fitur cuplikan, terutama dari situs di luar AS. 

Perusahaan bersikeras bahwa Google tidak berlebihan dalam pengembangannya. Perusahaan hanya melakukan perbaikan terhadap hasil pencarian mesinnya sehingga mendorong lebih banyak hasil dan mengenjot lalu lintas situs secara keseluruhan.

"Jika orang bisa mendapatkan lebih banyak pencarian, mereka akan mencari lebih banyak," kata Gomes. Pada akhirnya, itu menghasilkan lebih banyak lalu lintas ke seluruh ekosistem. 

Sayangnya, Google tidak menunjukkan data dari tren tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper