Bangun Ekosistem Digital, Indonesia Kurang Pasokan Talenta

Rahmad Fauzan
Senin, 21 Oktober 2019 | 14:32 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Minimnya ketersediaan talenta digital dan kesiapan dalam mengadopsi teknologi baru bakal memengaruhi dinamika industri digital di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

Ketua Umum Asosiasi Cloud Computing Indonesia Alex Budiyanto menilai kualitas sumber daya manusia (SDM) digital di Tanah Air cukup memprihatinkan.

Pasalnya, selisih antara kebutuhan industri digital terhadap talenta yang dihasilkan oleh dunia pendidikan cukup lebar, sehingga menjadi beban bagi industri dalam menyiapkan talenta yang siap kerja.

“Perlu dipikirkan sinergi dan komunikasi yang baik [antara keduanya], supaya dunia pendidikan dan dunia industri bisa berkolaborasi dalam menyiapkan SDM,” ujar Alex kepada Bisnis.com, Minggu (20/10/2019).

Selain itu, sambung Alex, Presiden perlu menaruh perhatian besar kepada sektor SDM mengingat perannya penting agar RI bisa memenangkan persaingan global.

“Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030. Ini harus kita manfaatkan untuk meningkatkan kualitas SDM.”

Head of Operations of International Data Corporation Indonesia Mevira Munindra berpendapat upaya pemerintah dalam menyiapkan talenta digital akan sangat memengaruhi proses akselerasi ekosistem digital dan perekonomian negara.

“Terutama bagaimana negara bisa mendorong ekosistem serta stakeholders dalam membangun digital talent yang esensial dalam 5 tahun ke depan,” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.

Dia menjelaskan kerja sama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan juga menjadi faktor penting yang berpengaruh besar bagi ketangkasan negara dalam mencapai target ekonomi digital.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah disarankan membentuk badan pelaksana yang berurusan dengan peta jalan digital di Tanah Air guna menyelaraskan serta mendorong implementasi program yang sudah direncanakan.

Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Basuki Yusuf Iskandar mengungkapkan pemerintah menargetkan 80% dari total 600.000 talenta digital bisa tercapai pada 2020.

Namun, dari angka 80% yang ditargetkan pada 2020, jumlah yang bisa direalisasikan tahun ini diperkirakan hanya mencapai 20%.

Menkominfo Rudiantara pun mengakui target pemerintah untuk memiliki 25.000 talenta digital dalam kurun 1 tahun sebenarnya masih terpaut jauh dari jumlah yang dibutuhkan.

Berdasarkan data Google-Temasek, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$300 miliar dalam 6 tahun ke depan. Tahun ini, nilainya telah menyentuh US$100 miliar.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia Ignatius Untung mengatakan sejauh ini dukungan pemerintah dalam mendorong ketersediaan talenta digital belum optimal.

Menurutnya, program yang dicanangkan pemerintah kurang terintegrasi dengan perguruan tinggi. “Sehingga terkesan jalan sendiri-sendiri,” kata Ignatius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper